Unisri Surakarta Gelar Yudisium dan Pengambilan Sumpah Guru Profesional
SOLO (Soloaja.co) - Sebanyak 73 calon guru dari Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta resmi menyandang gelar profesional setelah mengikuti yudisium dan mengucapkan sumpah profesi, di The Sunan Hotel Solo, Minggu (14/9).
Upacara ini menandai komitmen Unisri dalam menghasilkan pendidik berkualitas yang siap berkontribusi pada dunia pendidikan nasional.
- Indeks Kerukunan Jateng Ungguli Nasional, Wagub Jateng : Warga Mampu Sisihkan Ego Sektoral
- HUT ke-130 BRI, News Fest 2025 Jadi Panggung Karya Jurnalistik
Para lulusan ini merupakan mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Tahun Akademik 2024/2025 yang telah menempuh studi selama satu tahun. Mereka berasal dari dua program studi, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Bimbingan Konseling (BK).
Komitmen Pemerintah dan Peran Unisri
Rektor Unisri, Prof. Dr. Sutoyo, turut mengucapkan selamat kepada para lulusan. Ia juga menyoroti komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru. Salah satu langkah yang diambil adalah mengentaskan guru yang belum bergelar sarjana (S1).
"Dari sekitar 3,27 juta guru yang bernaung di Kementerian Pendidikan, masih ada 249 ribu yang belum S1," kata Prof. Sutoyo. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah menyediakan beasiswa melalui program RPL (Recognition Pembelajaran Langsung) selama satu tahun.
- Inovasi Limbah Popok, PkM UNIBA Surakarta Dorong Ekonomi Sirkular di Kampung Iklim Kitiran
- Musda DPD PKS Sukoharjo, Komitmen Jadi 'Rumah' Pelayanan Masyarakat
Dalam kesempatan ini, Prof. Sutoyo juga mengumumkan kabar baik: Unisri kini menjadi salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) mitra pemerintah dalam program RPL tersebut, dimulai tahun ini.
Dekan FKIP Unisri, Dr. Sri Handayani, berharap para guru profesional baru ini bisa menerapkan ilmu yang didapat untuk memajukan pendidikan. "Setelah menempuh studi selama dua semester, akhirnya Bapak/Ibu berhak menyandang guru profesional," ungkapnya.
Dengan acara yudisium ini, Unisri tidak hanya melahirkan tenaga pendidik yang kompeten, tetapi juga aktif mendukung program pemerintah untuk mewujudkan SDM unggul di masa depan.