"Harusnya Selasa kemarin saya ke Jakarta. Saya dikabari Mas Pramono, untuk posisi wakil menteri PUPR. Mas Gibran juga kesini menyampaikan maksud yang sama. Tapi saya menjawab tidak. Saya pilih di Solo saja mendampingi mas Gibran (Walikota Solo terpilih)," ungkap Rudy, demikian disapa, saat bertemu pengurus PWI Surakarta membahas persiapan HPN, di kediamannya Loji Gandrung, Solo, Rabu 27 Januari 2021.

Rudy mengaku ia harus menjaga perasaan satu dan lainnya. Seperti diketahui ia getol mendukung Purnomo - Teguh dalam pilkada Surakarta. Namun apa daya saat keputusan DPP PDIP menunjuk Gibran - Teguh.

"Apa kata orang kalau saya terima jabatan itu. Saya di Solo saja menjaga sungai," kelakarnya karena memang kediaman pribadinya di Kelurahan Pucang sawit terletak di bantaran sungai Bengawan Solo.

Diketahui masa jabatannya sebagai Walikota Surakarta berakhir pada 17 Februari 2020 besuk, tapi Rudy mengaku tetap ingin mendedikasikan sisa hidupnya untuk masyarakat Solo.

"Masih ada peer saya yang belum tuntas, yakni soal ngurusi warga lemah, kecil, miskin, tertindas. Ternyata masih banyak yang belum sejahtera hidupnya. Untuk itu rumah gilri (pinggir kali) saya terbuka bagi siapa saja yang ingin bersilaturahmi dengan saja," ujarnya.

Mengenai persiapan HPN yakni Hari Pers Nasional yang akan digelar secara virtual pada 8 - 9 Februari 2021 mendatang, Rudy siap memberikan waktu untuk acara wartawan tersebut.

"Saya siap datang sekaligus pamitan dengan awak media. Nanti kita gowes bersama, tirakaratan dan saya usahakan hadir saat peringatan secara virtual bersama Presiden," tandas Rudy.