Tingkatkan Ketahanan Pangan Keluarga, Warga Wirun Manfaatkan Rockwool sebagai Media Tanam

Kusumawati - Rabu, 03 Maret 2021 01:15 WIB
Menanam sayur dengan metode Rockwool undefined

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Masa pandemi sebagian besar masyarakat beraktivitas dirumah, untuk mengisi waktu sekaligus meningkatkan ketahanan pangan keluarga, warga diajarkan menanam sayur di rumah. Hal tersebut yang diajarkan dan di sosialisasikan oleh para mahasiswa KKN UNS kelompok 123 yang ditempatkan di desa Wirun, Mojolaban, Sukoharjo.

"Sengaja kami pilih kebun Rockwool sebagai media tanam sayuran yang praktis, mudah pemeliharaan dan hasilnya bisa langsung dimanfaatkan," ungkap Muhammad Sa'ad ketua kelompok 123 KKN UNS, Selasa 2 Maret 2021.

Muhammad Sa’ad menjelaskan bahwa di Desa Wirun masih banyak lahan tidak produktif yang berpotensi digunakan sebagai lahan penghijauan.

“Kegiatan ini dibarengi juga dengan training dan dikemas secara interaktif. Semua peserta tidak hanya diberikan materi, tetapi peserta juga dihadapkan dengan praktik secara langsung dengan memanfaatkan botol dan gelas plastik bekas sebagai media tanam hidroponik. Selain itu, seluruh peserta juga diberikan bibit sayuran secara gratis pada sesi workshop,” jelasnya.

Sa’ad menambahkan bahwa rockwool merupakan sekumpulan serat yang terbuat dari lelehan batu basalt hingga membentuk busa. Hal tersebut dapat membuat rockwool dapat digunakan sebagai media tanam hidroponik sederhana. Selain itu, rockwool juga dapat dikombinasikan dengan bahan-bahan bekas seperti botol bekas dalam pengaplikasiannya.

“Keunggulan dari rockwool sendiri adalah dapat menampung air dengan jumlah yang banyak sehingga cocok sebagai alternatif media tanam bagi banyak tanaman. Terutama sayuran yang cepat tumbuh seperti bayam dan kangkung. Selain itu, rockwool juga ringan dan tidak berjamur sehingga mudah dalam menyimpannya,” imbuh mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika tersebut.

Bibit sayur yang mereka tanam berupa cabai, tomat, dan terong yang diletakkan di sekitar pekarangan rumah warga. Besar harapan, melalui program ini dapat meningkatkan kreativitas serta kemandirian masyarakat dalam mengolah lahan sempit dan tidak produktif di sekitar rumah.

“Seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan wujud komitmen kami mencintai bumi dan mewujudkan ketahanan pangan. Terlebih, memanfaatkan lahan tidak produktif, lahan sempit maupun barang-barang bekas menjadi misi kami agar masyarakat dapat mewujudkan mandiri pangan di suasana pandemi seperti sekarang maupun seterusnya,” harap Sa’ad.

Bagikan

RELATED NEWS