Terancam Punah, UMS Angkat Dalam Festival Permainan Tradisional
SOLO (Soloaja.co) - Pandemi membuat aktivitas sosial banyak terhenti, salah satunya kegiatan permainan anak yang mengutamakan kebersamaan. Sejumlah permainan tradisional yang nyaris punah antara lain dakon, bakiak, betengan, tarik tambang, egrang, engklek dan masih banyak lagi.
Untuk melestarikan kembali, Pendidikan Olahraga Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Festival Permainan Tradisional yang dilaksanakan di GOR Kampus II UMS, pada Sabtu, 29 Februari 2022.
- Berkah Tahun Macan Air, Imlek 2573 Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Hadirkan Patung Macan Raksasa
- Santri Ponpes Daarul Hidayah Mendapat Bekal Wawasan Kebangsaan dari Kodim dan Polres Sukoharjo
Eko Sudarmanto, S.Pd., M. Or selaku dosen Pendidikan Olahraga UMS menyampaikan bahwa festival ini baru pertama kali dilaksanakan.
"Kegiatan ini dilakukan merupakan aktualisasi dari mata kuliah permainan tradisional, dan outcomenya adalah festival ini," papar Dosen UMS.
Ia berharap berasal dari festival ini, permainan tradisional kembali menasional melalui gerakan pemuda zaman sekarang atau sering disebut juga generasi milenial.
"Mari kita mengembalikan ruh permainan tradisional kepada generasi penerus bangsa yang semakin kesini semakin ditinggal karena semakin pesatnya teknologi sehingga menyebabkan kehilangan arah. Dengan demikian perlunya untuk melestarikan kultur budaya salah satunya permainan tradisional. Selain itu generasi sekarang juga harus membudayakan permainan tradisional ini kepada masyarakat umum," pungkasnya.
- Bahaya TBC Masih Mengancam, Rotary Solo Kartini Gencarkan Sosialisasi
- Apa Penyebab Henti Jantung di Usia Muda? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Jantung RS UNS
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Festival, Kahfi Hidayat juga menyampaikan kegiatan ini merupakan kegiatan perdana karena support dan arahan dari dosen pembimbing.
"Tema yang diambil dalam kehiatan ini yaitu 'Semarak Kaum Milenial dalam Membangun dan Melestarikan Permainan Tradisional', merupakan representasi dari mengikisnya permainan tradisional di era sekarang," papar Ketua Panitia Festival itu.
Kegiatan ini dibuka secara simbolis dengan penancapan keris pusaka yang disaksikan oleh kurang lebih 150 peserta.