Temu Responden BI Solo, Rhenald Kasali Sebut Pandemi Memunculkan Ekonomi Donat
SOLO (Soloaja.co) - Rhenald Kasali, Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) mengatakan pandemi Covid19 telah merubah banyak hal, salah satunya sistem perekonomian di Indonesia.
"Perubahan tersebut membentuk ekonomi donat yakni di tengah kosong, di pinggir gemuk, di tengah kota dilakukan WFH (bekerja dari rumah) sehingga customer (konsumen) pindah ke rumah masing-masing. Jadi di pinggiran ekonomi jalan," katanya pada Temu Responden BI Solo 2021 di Solo, Selasa 2 Nopember 2021.
Dikatakannya, di masa sulit seperti pandemi COVID-19 membentuk manusia lebih kreatif. Ia mengatakan pada saat ini terjadi ledakan ekonomi dan kehidupan. Ada beberapa ledakan baru yang merubah perekonomian.
- Kapolda Gelar Hasil Operasi Sikat Jaran Candi, 325 Pelaku Ditangkap, Barang Bukti Senilai 8 M Diamankan
- Peringati Hari Wayang Sedunia VII, ISI Surakarta Gelar Ritual Ruwatan Hingga Pentas Puluhan Dalang Virtual
Ledakan tersebut antara lain ledakan kreativitas, ledakan home sweet home, ledakan wisata luar ruang, ledakan kolaborasi, ledakan kecerdasan, ledakan artificial, ledakan informasi dan ledakan open science.
Oleh karena itu, dikatakannya, saat ini pasar berada di level bawah sehingga pelaku usaha harus mencari akses pasar di segmentasi ini.
"Market ini inginnya lebih murah, simpel, dan cepat pengirimannya. Segmen di bawah ini sedang digempur oleh pelaku usaha baru, maka ada lonjakan UKM baru, itu yang membuat pingiran gemuk," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta Nugroho Joko Prastowo mengatakan di masa pandemi COVID-19 ini semangat pemulihan ekonomi harus ditopang oleh suatu kebijakan yang mendukung. Meski demikian, dikatakannya, dalam penyusunan kebijakan perlu takaran yang sesuai agar pertumbuhan ekonomi juga pas.
"Tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dosis yang tepat ini didapatkan pihak Bank Indonesia dari berbagai masukan dan informasi yang akurat oleh pelaku usaha, baik korporasi maupun ritel," katanya.
Terkait dengan kondisi ekonomi pada saat ini, dikatakannya, sudah cukup baik. BI mencatat pada triwulan II pertumbuhan ekonomi mencapai tujuh persen.
"Meski pada triwulan ketiga sempat turun lantaran ada PPKM, namun tetap positif. Pada triwulan keempat ini kami optimistis pertumbuhan ekonomi bakal terkerek lagi," katanya.
Temu responden BI merupakan even tahunan, mempertemukan para pelaku usaha. Tahun ini mengambil tema 'Leaderships in Disruptive Times; Building and Strengthening Organizational Resilience'.
Pada kesempatan tersebut juga diumumkan penghargaan pada pedagang, contact liaison dan pemerintahan, yang dinilai berkontribusi pada kemajuan ekonomi.