Tembus 102% Target Penghimpunan, Lazismu Kota Solo Bidik Rp20 Miliar di 2026

Kusumawati - Minggu, 14 Desember 2025 19:21 WIB
Lazizmu (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) — Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Solo menggelar kegiatan Pra Rapat Kerja Daerah (Pra Rakerda) pada Ahad (14/12/2025) di Ruang Sidang BPH Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Forum strategis ini bertujuan mengevaluasi kinerja dan keuangan tahun 2025 sekaligus merumuskan target penghimpunan ambisius tahun 2026.

Kegiatan yang dihadiri oleh Dewan Pengawas Syariah, Badan Pengurus, dan Badan Eksekutif Lazismu Kota Solo ini mengapresiasi capaian kinerja sepanjang tahun 2025.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Solo, Reynal Falah, dalam sambutannya menekankan bahwa realisasi yang positif merupakan hasil dari kerja kolektif dan peningkatan kepercayaan publik.

“Alhamdulillah, berkat kerja keras seluruh amil dan relawan, Lazismu Kota Solo mampu memenuhi target penghimpunan dan penyaluran hingga bulan November 2025,” ujar Reynal.

Realisasi Penghimpunan Lampaui Target

Wahid Hamdani, Manager Eksekutif Lazismu Kota Solo, memaparkan laporan kinerja dan keuangan 2025. Realisasi penghimpunan tercatat sebesar Rp14.224.495.425, melampaui target yang ditetapkan Rp14.060.000.875, atau mencapai 102 persen.

Capaian ini didukung oleh berbagai inovasi, termasuk Program "Sepatu untuk Negeri" serta tingginya kepercayaan publik dalam donasi kebencanaan, di mana Lazismu Kota Solo telah menghimpun dana kebencanaan hingga Rp444.654.401,00.

Dalam laporannya, Wahid menjelaskan bahwa penyaluran zakat (Rp1,78 miliar) mayoritas dialokasikan untuk fakir miskin dan fisabilillah. Sementara penyaluran infak (Rp12,63 miliar) didominasi oleh pilar sosial-dakwah.

Catatan Strategis dari Dewan Pengawas Syariah

Anggota Dewan Pengawas Syariah Lazismu Kota Solo, Agung Nur Probohudono, memberikan catatan strategis. Meskipun total penghimpunan sangat signifikan, Agung menilai struktur penghimpunan masih didominasi infak, sementara potensi zakat masih besar untuk dioptimalkan.

Guru besar Fakultas Ekonomi UNS Solo ini juga menyoroti pola penghimpunan yang masih sangat dipengaruhi faktor musiman, di mana lonjakan tinggi terjadi saat Ramadan.

“Ini menunjukkan perlunya strategi penghimpunan yang lebih berkelanjutan dan tidak semata berbasis momentum. Ke depan, porsi program ekonomi dan produktif perlu diperkuat agar dana ZIS tidak hanya bersifat karitatif, tetapi juga mampu mendorong kemandirian mustahik,” jelas Agung.

Menanggapi hasil evaluasi dan proyeksi pertumbuhan, Lazismu Kota Solo menyepakati target penghimpunan yang ambisius: Rp20 miliar pada tahun 2026.

Reynal Falah menyatakan optimisme tinggi terhadap target tersebut. “Dengan ikhtiar yang terencana, inovasi berkelanjutan, dan dukungan masyarakat, insya Allah target penghimpunan Rp20 miliar pada tahun 2026 dapat tercapai,” tutupnya, menegaskan komitmen untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan ZIS.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS