Strategi Pintar Beli Emas di Puncak Harga Tanpa Rugi
JAKARTA – Harga emas yang kembali mencetak rekor baru kerap memunculkan pertanyaan: “Apakah sudah terlambat membeli emas sekarang?” Banyak orang masih terpaku pada angka harga, padahal esensi utama emas ada pada perannya sebagai pelindung nilai kekayaan.
Saat emas masih berada di kisaran Rp1,5 juta per gram, keraguan juga sempat menghantui calon investor. Namun kini, mereka yang dulu berani mengambil langkah justru merasakan hasil manisnya. Dengan harga emas yang telah menembus Rp2 juta per gram, reli logam mulia ini semakin menegaskan posisinya sebagai aset safe haven yang tangguh.
Melihat tren global, pertanyaan kunci adalah: “Apakah kita akan tersenyum di rekor berikutnya, atau menyesal karena tidak mulai hari ini?” J.P. Morgan memproyeksi harga emas bisa mencapai US$3.675 per ons pada akhir 2025 dan bahkan US$4.250 pada 2026. Dengan asumsi kurs Rp16.422 per dolar AS, proyeksi ini setara Rp1,94 juta–Rp2,24 juta per gram. Artinya, masih ada ruang kenaikan 2%–17% dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Sementara itu, data Kitco News (2/9) mencatat harga emas spot dunia berada di US$3.526,20 per ons, naik 1,5%. Michele Schneider, Chief Strategist MarketGauge.com, menyebut momentum emas saat ini bisa membawa harga menuju US$3.800–US$4.000 per ons sebelum aksi ambil untung terjadi.
Reli emas ditopang oleh pergeseran kebijakan moneter The Fed yang mulai lebih fokus pada pelemahan ekonomi dan pasar tenaga kerja ketimbang sekadar target inflasi 2%. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap daya beli dolar AS dan mendorong investor global beralih ke emas sebagai lindung nilai.
Selain itu, kontraksi sektor manufaktur AS juga memperkuat permintaan safe haven. Data ISM menunjukkan PMI manufaktur Agustus naik tipis ke 48,7 dari 48 pada Juli, tetapi masih mencatat kontraksi enam bulan berturut-turut.
Cara Tepat Memulai Investasi Emas
Langkah terbaik untuk berinvestasi emas adalah mulai sekarang, berapa pun nominalnya. Menabung emas secara rutin bisa jadi solusi praktis agar tidak terbebani lonjakan harga. Ingat, biaya penyesalan karena menunda sering kali jauh lebih mahal dibanding harga emas hari ini.
Mengutip Kitco News (2/9), harga emas dunia di pasar spot ditutup di level US$3.526,20 per ons, naik 1,5%. Michele Schneider, Chief Strategist MarketGauge.com, menilai pasar emas yang sempat terkonsolidasi berbulan-bulan kini siap melesat. Menurutnya, reli emas bisa berlanjut menuju US$3.800–4.000 per ons sebelum koreksi terjadi. Artinya, investor belum terlambat untuk masuk.
Kenaikan emas ini didorong oleh sinyal dovish dari Federal Reserve (The Fed). Ketua The Fed Jerome Powell dalam forum Jackson Hole menegaskan fokus kebijakan kini lebih pada pelemahan ekonomi dan pasar tenaga kerja ketimbang sekadar mengejar inflasi 2%. Pergeseran ini menimbulkan kekhawatiran atas daya beli dolar AS, sehingga emas kembali dipilih sebagai aset lindung nilai di tengah menurunnya kepercayaan terhadap mata uang fiat.
Pasar emas saat ini terus menguji level psikologis US$3.500 per ons, ditopang permintaan aset aman di tengah kontraksi sektor manufaktur AS. Data ISM mencatat PMI manufaktur Agustus berada di level 48,7, naik tipis dari Juli (48), namun masih menunjukkan kontraksi enam bulan berturut-turut.
Harga Emas Domestik
Per 3 September 2025, harga emas di aplikasi Bareksa Emas tercatat:
- Treasury: Rp1.904.595 per gram (promo dari Rp1.914.165)
- Pegadaian: Rp1.954.000 per gram
- Indogold: Rp1.916.424 per gram
Sementara itu, JP Morgan memproyeksikan harga emas tembus US$3.675 per ons di akhir 2025 (setara Rp1,94 juta per gram). Bahkan, harga bisa naik ke US$4.000 per ons (Rp2,11 juta per gram) hingga US$4.250 per ons (Rp2,24 juta per gram) pada 2026.
Dengan potensi kenaikan 2–17% dalam satu tahun ke depan, emas masih menjanjikan cuan menarik. Bagi investor yang belum sempat masuk, momen ini bisa jadi kesempatan untuk membeli emas secara bertahap, sebelum reli berikutnya terjadi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Ananda Astri Dianka pada 03 Sep 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 03 Sep 2025