Solo Furnicraft 2025 Resmi Ditutup, Sukses Datangkan Buyer Internasional dari Asia hingga Eropa
SOLO (Soloaja.co) - Pameran Solo Furnicraft 2025 resmi berakhir pada Minggu (20/10/2025), setelah lima hari menampilkan produk mebel dan kerajinan IKM di Sentra IKM Srikayu, Solo. Pameran ini dinilai sukses besar dalam menjembatani akses pasar global bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) mebel di Kota Bengawan.
Kepala Bidang Perindustrian Dinas UKM dan Perindustrian Kota Solo, Bhayu Atmojo Putro, yang mewakili Kepala Dinas, menyatakan bahwa agenda utama pameran telah tercapai, yakni mendatangkan buyer untuk membuka jaringan dan komunikasi bisnis.
“Lima hari ini kita bikin Expo, kita sudah mendatangkan buyer-buyer untuk membuka pasar penjualan dan pasar komunikasi. Buyer datang itu tidak hanya kita jual barang, tapi ada komunikasi, ada jaringan kan yang penting seperti itu,” ujar Bhayu.
- Strategi BRI Dorong Akses Rumah Layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
- Soft Launching Front One Luke Solo, Hotel Bintang Tiga dengan Fasilitas Bintang Empat
Kehadiran buyer dalam pameran ini sangat beragam, termasuk dari India, Malaysia, Singapura, hingga Turki, selain buyer lokal. Bhayu berharap IKM dapat memanfaatkan peluang ini dengan baik dan Pemerintah Kota berkomitmen menjadikan Solo Furnicraft sebagai agenda rutin tahunan dan memasukkannya ke dalam kalender event Kota Solo.
Bhayu juga kembali mengingatkan bahwa gedung IKM Srikayu adalah fasilitas terbuka (factory dan showroom sharing) yang harus dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh masyarakat, termasuk wirausaha baru di bidang kerajinan.
Apresiasi dari Wakil Walikota
Sebelumnya, Wakil Walikota Surakarta, Astrid Widayani, yang berkesempatan mengunjungi pameran di hari kedua, turut memberikan apresiasi tinggi terhadap kualitas produk yang dipamerkan.
“Event ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi bukti bahwa produk kayu asal Solo banyak yang telah menembus pasar internasional,” kata Astrid.
Wakil Walikota menambahkan, Solo memiliki kebanggaan tersendiri dengan memiliki banyak produk mebel berkualitas. Ia menilai, pameran seperti Solo Furnicraft sangat penting untuk membuka kesempatan promosi yang lebih luas.
- Hadapi Generasi Z di Era Digital, Ratusan Guru Ikuti Seminar "How to Be a Great Teacher" Bersama Syafi'i Efendi
- Solo Paragon Hadirkan "Jajanan Solo" Setiap Sabtu Malam, Ada Menu Penyetan
Pengalaman dan Harapan IKM untuk Ekspor
Eko Budi Nugroho, perwakilan dari Rupa Kayu—brand anggota Koperasi Mentari Mebel Gilingan—mengungkapkan bahwa pameran ini memberikan pengalaman berharga bagi IKM lokal.
“Ini merupakan pengalaman yang baru bagi kami karena sebelumnya kami kan baru pertama juga ikut pameran seperti ini. Kebetulan dari [Dinas] juga mendatangkan buyer, jadi itu suatu pengalaman, kita jadi tahu bagaimana bertemu dengan buyer, bagaimana kita bertransaksi dengan mereka,” jelas Budi.
Pameran ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi IKM lokal dari para peserta yang sudah berpengalaman ekspor. Budi berharap Solo Furnicraft dapat menjadi agenda tahunan sehingga IKM tidak perlu berpameran jauh-jauh dari Solo.
“Semoga dari event ini ada feedback-feedback juga dari para buyer yang sudah kita temui. Semoga kita juga bisa cepat ekspor dan maju terus furniture Indonesia,” pungkasnya.