Solar Langka Lagi, Polres Sukoharjo Terjunkan Patroli Backbone Pantau SPBU

Kusumawati - Rabu, 20 Oktober 2021 23:57 WIB
SPBU (Soloaja)

SUKOHARJO (Soloaja.co) – Kabar kelangkaan solar di sejumlah daerah semakin meresahkan. Bertebaran disejumlah media sosial, video pendek keluhan para sopir pengguna solar, yang mengaku mereka mulai kesulitan mendapatkan solar. Seperti video viral di SPBU Begajah Sukoharjo, yang beredar beberapa hari terakhir ini.

Prediksi langkanya solar kali ini sudah pernah disampaikan oleh Ketua LSM LAPAAN RI, Dr BRM Kusumo Putro SH MH, salah satu tokoh masyarakat Solo, dua bulan lalu.

"Benar sesuai prediksi kami, bahwa Sola mulai langka, pemerintah harus segera turun tangan. Tapi apa? Kami belum melihat aksi pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Kini kelangkaan solar makin parah seiring kelonggaran PPKM," kata Kusumo, Rabu 20 Oktober 2021.

Kusumo melihat pemerintah menyepelekan masalah ini, padahal solar merupakan bahan bakar kendaraan yang mengangkut bahan kebutuhan pokok masyarakat, artinya sangat berpengaruh pada roda perekonomian daerah.

"DPR-RI dan kepala daerah harus turun tangan. Jangan ada pembiaran lagi, karena yang kena imbasnya adalah pelaku usaha kecil yang menggantungkan hidupnya pada mesin solar seperti UMKM, nelayan, petani," tegas Dr BRM Kusumo Putro.

Merespon viral tentang kelangkaan solar tersebut, Polres Sukoharjo langsung melaksanakan patroli ke sejumlah SPBU di wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Bahkan, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan terjun sendiri memantau informasi yang beredar tentang kelangkaan solar khususnya di wilayah Sukoharjo.

"Polres Sukoharjo menerjunkan anggotanya untuk melakukan pengecekan-pengecekan ke SPBU yang menjual solar subsidi. Hasil dari pengecekan kami, bahwa kondisi solar saat ini adalah kebijakannya sesuai kuota. Dalam seminggu bisa 5 hingga 6 kali pengiriman, untuk sekali pengiriman 8.000 liter, dan ternyata itu cepat habis,” ungkap Kapolres saat memantau di SPBU Gayam, Sukoharjo, Rabu (20/10/2021).

Kapolres mensinyalir, kelangkaan solar tersebut karena PPKM sudah dilonggarkan levelnya dan aktivitas masyarakat semakin meningkat, sehingga untuk kebutuhan solar juga meningkat.

“Namun kita tetap lakukan pemantauan apabila nanti datang pengisian, kita akan tempatkan petugas-petugas kita di SPBU-SPBU untuk mengantisipasi jangan ada masyarakat yang panic buying atau ketakutan kehabisan, kemudian pembelian yang melebihi kapasitas yang diizinkan, serta untuk mengantispasi adanya oknum-oknum yang melakukan penimbunan,” ujarnya.

Kapolres menegaskan, bahwa pihaknya akan menindak tegas kepada oknum-oknum yang melakukan penimbunan solar. “Jadi kalau di wilayah kita memang ada oknum yang melakukan penimbunan, maka kita akan melakukan penindakan,” jelasnya.

Pengawas SPBU Gayam, Dwi, membenarkan bahwa kebijakan pengiriman solar saat ini berdasarkan kuota. “Jadi pengiriman dari pertamina itu sesuai kuota, yang mana tidak boleh melebihi batas yang ditentukan,” ungkapnya.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS