Sinau Bareng Bruder Danang FC, Mari Hidup Saling Mengasihi

Kusumawati - Minggu, 13 Juni 2021 17:29 WIB
Sinau bareng Bruder Danang di Biara Santo Yoanes Maria Vianney Purwokerto undefined

PURWOKERTO (Soloaja.co) - BIARA Santo Yoanes Maria Vianney Purwokerto menggelar acara "Sinau Bareng Bruder Danang FC", Sabtu 12 Juni 2021.

Sebanyak 20 peserta hadir dalam acara sinau bertajuk 'Yesus Kristus Hadir Ke Dunia Untuk Semua Kalangan Manusia'. Terdiri dari masyarakat awam, OMK (Mudika), mahasiswa, wiraswasta, pegawai, hingga dokter.

Bruder FA Danang Kuseno FC yang jadi pembicara dalam sinau bareng itu mengisahkan para tokoh dari Alkitab, Perjanjian Lama. Ada Abraham, orang yang dipanggil Tuhan menjadi Bapa bangsa, yang dikisahkan dalam Kitab Kejadian 12 ayat 1 - 9. Lalu Iskak, anak Abraham, seorang anak yang dijanjikan Tuhan.

Tapi, bukan Bruder Danang kalau tidak menampilkan tokoh antagonis. Sebut saja Batsyeba, istri Uria yang tidak setia pada suami dan memilih untuk "berselingkuh" dengan Nabi Daud hingga punya anak. Hal itu diungkap dalam kitab 2 Samuel 11 ayat 3 - 5. Ada juga Tamar, perempuan sundal yang dikisahkan dalam Kejadian 38 ayat 24 - 30.

Bruder Danang mengatakan, pada dasarnya kasih Tuhan selalu hadir bagi setiap orang. Sebab, mereka itu anak-anak Allah, ciptaanNya. Di Kitab Kejadian, Tuhan menciptakan semua di dunia baik adanya. Tapi kenapa sebagian umat bahkan kaum religius enggan menyapa atau bertegur sapa dengan mereka?

"Ini adalah pertanyaan yang selalu mengusik pikiran. Apakah mereka hina? Apakah mereka tersingkirkan? Apakah mereka ditolak Tuhan? Saya selalu berfikir bahwa perbuatan baik kita belum tentu diterima orang lain baik. Apakah perbuatanku selama ini menjamin aku masuk ke Surga?" tanya bruder.

Bruder Danang mengingatkan kita pada seorang tokoh Kitab Suci bernama Dismas, penyamun yang disalibkan bersama Yesus di Gunung Golgota. Tetapi dia ketika bertobat, hari itu juga dia ke firdaus. Dismas adalah satu - satunya manusia yang belum meninggal tapi sudah ke Surga bersama Yesus.

"Pertanyaan saya, apakah aku masih membenci orang hina? Pelacur, perampok, pembunuh, dan lain-lain? Apa hakku membenci mereka? Yesus saja mengampuni. Apakah diriku selevel atau setara Yesus? Aku hanya manusia biasa. Menghitung jumlah rambutku saja aku tak mampu," ujar bruder.

"Lalu apakah diriku harus disamakan dengan Yesus. Itu sebuah kebodohan. Mari kita saling memahami satu sama lain. Aku adalah aku, aku bukan dia dan aku bukan mereka. Jadi hiduplah saling melengkapi dalam cinta kasih yang selalu diajarkan Yesus," pungkas dia.

RELATED NEWS