Silaturahmi Idul Fitri, Haeder Nashir Ajak Warga BerMuhammadiyah dengan Baik
YOGYAKARTA (Soloaja.co) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ikut ambil bagian acara Silaturahmi Idul Fitri -1444 - H Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang digelar di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Minggu, 30 April 2023.
Prof. Anam Sutopo, M.Hum., salah satu peserta Silaturahmi Idul Fitri dari UMS, menyampaikan momentum ini sangat membahagiakan karena bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
- Kapolda Jateng Brangkatkan 500 Peserta Balik Mudik Gratis Sinergitas TNI Polri di Banyumas
- Tokopedia Makin Perkuat GOTO, Kuartal I-2023 Catat Kenaikan Pendapatan 21 Persen
"Pada hari ini, beberapa rombongan UMS yang baru saya temui ada Prof. Da'i, Bu Yayah, Pak Bana, Pak Syamsul, Prof. Dim, dan sebagian mungkin berangkat sendiri-sendiri," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan sangat terkesan mendengar apa disampaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Sambutan Prof. Dr. K. H. Haedar Nashir, M. Si., itu semakin mencerahkan kita mengenai bagaimana berMuhammadiyah yang baik. Terlebih dalam menyikapi lingkungan, termasuk pada ranah politik," papar Sekertaris Rektor UMS itu.
- Obati Rindu Lebaran Bersama Keluarga, SatTahti Polresta Surakarta Ajak Tahanan Makan Nasi Tumpeng
- MIPA Raih Juara Pertama Lomba UNS Inclusion Metric
Sehingga, lanjutnya, arahan ini sangat tepat untuk membekali kita ke depan dalam bersikap.
"Saya sepakat dengan arahan Pak Ketum, kita boleh emosi dalam menangani berbagai dinamika yang muncul beberapa waktu terakhir mengenai Muhammadiyah. Kita boleh emosi tetapi tidak boleh berkepanjangan," tambahnya.
Menurutnya, kita harus satu komando Pimpinan Pusat Muhammadiyah, karena secara organisasi memiliki perangkat yang sangat lengkap.
- DEWA19 'A Night At The Orchestra' Siap Hadir di Edutorium UMS, Cek Harga dan Cara Dapat Tiketnya
- Kapolresta Surakarta Lepas 67 Bus Mudik Gratis
"Jadi ketika ada persoalan yang terjadi, kita serahkan saja kepada petugas yang berwenang dan ditembuh secara hukum. Jangan sampai bertindak sendiri-sendiri, harus sesuai porsinya," jelas Anam.
Dia menyampaikan, bahwa Prof., Haedar sangat arif sekali dalam menyikapi berbagai dinamika yang muncul, tidak larut dalan emosi. Walaupun bahasa kasar orang jawa itu 'di injak-injak'.
"Terus saja kita melakukan interaksi sosial dengan baik, boleh emosi tetapi sebentar saja, lalu dikembalikan yang berwajib untuk menanganinya," jelasnya.