Siap Cetak Tahfizh Qur'an, Yayasan Askar Kauny Dirikan Pesantren di Sukoharjo

Kusumawati - Rabu, 24 Maret 2021 00:23 WIB
Pembangunan pesantren tahfidz Quran Yatim Dhuafa Al Ikhlas di Mertan, Bendosari Sukoharjo undefined

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Pesantren Tahfizh Qur'an Yatim Dhuafa Al-Ikhlas siap dibangun di Kabupaten Sukoharjo, tepatnya di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo. Pesantren yang digadang - gadang bakal menjadi tempat mencetak para penghafal Al Qur'an ini dibawah naungan Yayasan Askar Kauny yang berpusat di Cipayung Jakarta Timur.

Pembangunan pesantren ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama, Selasa 23 Maret 2021.

"Tanah ini dibeli dari hasil gotong royong 114 orang yang berwakaf untuk pembangunan pesantren. Luasnya 1.500 meter persegi. Insya Allah akan ada 100 santri yang mukim dan belajar di sini," ungkap Iqbal, koordinator pembangunan.

Berdirinya pesantren ini berawal dari berdirinya rumah tahfidz Al -Iklas yang dirintis oleh salah satu warga desa setempat pada tahun 2018 lalu. Dalam perjalanannya ternyata berkembang hingga memiliki banyak santri.

Melihat banyaknya anak-anak yang datang belajar, akhirnya warga bersama perintis rumah tahfidz berinisiasi iuran membeli sebidang lahan untuk kemudian diwakafkan agar didirikan sebuah pesantren.

Tidak hanya mengakomodir anak - anak warga sekitar, nantinya pesantren dijelaskan Iqbal juga akan menampung santri yang berasal dari luar daerah, khususnya anak yatim dhuafa.

"Mereka tentunya akan belajar secara gratis dikasih bea siswa," terang Iqbal yang menyebut hingga sekarang Yayasan Askar Kauny sudah mengelola sebanyak 37 ponpes tersebar diseluruh Indonesia, paling banyak di Jabodetabek.

Sementara, pendiri Yayasan Askar Kauny, Ustadz Bobby Herwibowo yang hadir dilokasi menyampaikan, peletakan batu pertama pembangunan pesantren di Desa Mertan merupakan salah satu rangkaian program sejumlah kegiatan yayasan.

"Ada program pelatihan seribu guru mengaji, tebar seribu Al Qur'an, berbagi bersama seribu anak yatim dhuafa, dan membuka seratus rumah tahfidz," paparnya.

Uztadz Bobby mengajak seluruh kaum muslimin meningkatkan intensitas dan keakrabannya dengan Al Qur'an, mengingat saat ini sudah mendekati Ramadhan.

"Dari riset saya, 90% kaum muslimin di Indonesia tidak pandai membaca Al Qur'an. Jadi baca Al Qur'an secara tajwid masih berantakan. Mungkin risetnya Departemen Agama 54% yang buta huruf Al Qur'an. Jadi pada kenyataannya masih banyak PR," pungkasnya.

RELATED NEWS