Seni, Hukum, dan Kedamaian; Pameran Iwan Suhaya dan Lahirnya 'Bale Banyu Bening' Kejaksaan

Kusumawati - Sabtu, 18 Oktober 2025 10:27 WIB
Pembukaan pameran tunggal lukisan Iwan Suhaya dan launching rumah restorasi justice Bale Banyu Bening di Hotel Adhiwangsa Solo (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Sebuah kolaborasi unik yang mempertemukan dunia seni dan penegakan hukum tersaji di Kota Surakarta. Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta memberikan dukungan penuh terhadap pameran tunggal pelukis surealis ternama, Iwan Suhaya, bertajuk "Kembali Bersemi" yang digelar di Hotel Adhiwangsa Solo mulai 17 hingga 30 Oktober.

Acara bergengsi ini tidak hanya menampilkan karya-karya indah bertema flora fauna tiga dimensi dari Iwan Suhaya yang dikoleksi oleh tiga Presiden RI (Megawati, SBY, dan Jokowi), tetapi juga menjadi momen peluncuran (launching) program inovatif dari Kejari Surakarta: Rumah Restoratif Justice bernama “Bale Banyu Bening”.

Kepala Kejaksaan Negeri Surakarta, Dr. Supriyanto, menjelaskan bahwa kolaborasi ini sangat relevan dan memiliki filosofi yang mendalam. Tema pameran "Kembali Bersemi" yang berarti Kembali ke Alam selaras dengan semangat "Bale Banyu Bening."

"Filosofinya hampir sama, lokalitas yang ada di Surakarta. Bahwa alam itu sumber dari kita, dan kita akan kembali ke alam. Maka alam harus kita anggap sebagai saudara," ujar Dr. Supriyanto, menganalogikan alam yang suci dan sumber kedamaian.

Bale Banyu Bening: Solusi Hukum Berbasis Kearifan Lokal

Program "Bale Banyu Bening" sendiri adalah inisiatif Kejari untuk hadir di tengah masyarakat dengan memberikan layanan penyelesaian problem hukum, baik perdata maupun pidana tertentu, melalui jalur perdamaian atau Keadilan Restoratif (Restorative Justice).

Pelukis Iwan Suhaya dan Kajari Surakarta Dr Supriyanto

Nama "Banyu Bening" (air jernih) mengandung makna filosofis harapan agar setiap masalah hukum yang masuk dapat diselesaikan dengan damai, jernih, dan mengembalikan keharmonisan. Program ini dirancang hadir di setiap Kantor Kelurahan se-Kota Surakarta (54 Kelurahan) untuk memfasilitasi musyawarah dan pemulihan, sehingga tidak semua masalah harus berujung di pengadilan atau penjara.

"Kami mencoba membuat program ini supaya nanti bisa kena semua. Sehingga di setiap Kantor Kelurahan kami coba siapkan sebuah layanan untuk memberikan layanan kepada seluruh masyarakat yang ada masalah," jelas Kajari, menekankan pentingnya mengurai problem sosial di balik problem hukum.

Dukungan Seni untuk Keadilan Sosial

Pengusaha Solo dari REI Solo sekaligus inisiator pameran, M. Adib Ajiputra, menyebut event ini bertujuan menyemarakkan Solo sebagai kota seni budaya sekaligus mendekatkan karya surealis Iwan Suhaya pada pecinta lukisan Solo.

Sementara itu, Wakil Walikota Surakarta, Astrid Widayani, memberikan apresiasi tinggi, menegaskan dukungan Pemkot terhadap kegiatan seni budaya yang dipadukan dengan aksi sosial seperti peluncuran Bale Banyu Bening.

Sebagai bentuk nyata dukungan seniman terhadap program sosial ini, Iwan Suhaya, pelukis yang dikenal konsisten dengan aliran Realis Surealis dengan khas flora fauna, melakukan lelang lukisan Jalak Jawa yang hasilnya akan didonasikan untuk mendukung operasional Rumah Restoratif Justice Bale Banyu Bening.

"Kita ingin peduli dengan penegakan hukum dan itu baik bagi masyarakat Indonesia, bahwa seorang seniman mandiri bisa berkontribusi tanpa ada kepentingan apapun," tegas Iwan Suhaya, menunjukkan komitmennya untuk berbagi dan berbuat kebaikan demi bangsa dan negara.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS