Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 'Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah'

Kusumawati - Senin, 30 Mei 2022 17:18 WIB
Seminar pra muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah internasionalisasi gerakan Muhammadiyah di edutorium KH Ahmad Dahlan UMS (Soloaja)

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 dengan tema Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), selama dua hari, Senin–Selasa 30-31 Mei 2022.

Ketua Panitia Seminar Pra Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Prof Dr Khudzaifah Dimyati mengatakan kegiatan seminar pra muktamar ini dalam rangka untuk memberikan kontribusi kepada PP Muhammadiyah berkaitan dengan persoalan gerakan keMuhammadiyahan.

“Maksud dari tema ini, Muhammadiyah ingin memperluas misi kerahmatan sebagai gerakan Islam berkemajuan. Tema ini sebagai salah satu unsur yang menceritakan peran serta Muhammadiyah dalam melahirkan Indonesia. Maka Muhammadiyah senantiasa hadir mengawal arah perjalanan bangsa dan menyelesaikan berbagai masalah keumatan,” ucapnya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut menghadirkan para tokoh Muhammadiyah. Mulai dari jajaran PP Muhammadiyah, mantan PP Muhammadiyah yang nantinya akan bersama-sama mendiskusikan arah gerak Muhammadiyah ke depan, baik dalam konteks domestik maupun sosial.

Acara pra Muktamar ke-48 Muhammadiyah itu dilanjutkan dengan membuka ruang diskusi melingkar (round table) antara tokoh-tokoh Muhammadiyah di Indonesia dan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dari 14 perwakilan negara, diantaranya dari Jepang, Amerika Serikat dan Turki.

Sehingga keterlibatan PCIM yang tersebar di berbagai negara diharapkan mampu menjadikan PCIM menjadi penyambung realisasi gerakan Muhammadiyah ke depan dengan jangkauan yang lebih luas. Sehingga perserikatan Muhammadiyah mampu memberikan kontribusi terhadap dunia.

“Harapannya adalah ketika Muhammadiyah memberikan peran kepada PCIM, maka PCIM harus memiliki satu perpanjangan seperti apa gerakan di depannya. Sehingga Muhammadiyah sebagai organisasi perserikatan mampu memberikan kontribusi terhadap dunia,” tandasnya.

Seminar dibuka oleh Rektor UMS Prof Sofyan Anif, dengan keynokeynote speech Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Sedangkan narasumber seminar antara lain mantan Dubes Indonesia untuk Inggris Rizal Sukma, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Amien Rais.

Prof. Haedar Nashir menyatakan akan terus bertekad mengembangkan jaringan Muhammadiyah di tingkat internasional.

"Selain memperluas dan memperkuat pendirian PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) di berbagai negara, Muhammadiyah juga berupaya untuk mendapatkan pengakuan dari badan negara di luar negeri tempat PCIM berada. Saya pikir perpaduan antara PCIW di setiap negara dan pengakuan badan negara akan semakin memudahkan peran Muhammadiyah di luar negeri,” ujar Haedar.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS