Selain JD.ID dan Pegipegi, Inilah Daftar Startup yang Tutup Sepanjang 2023 di Indonesia

Redaksi Daerah - Jumat, 15 Desember 2023 16:43 WIB
Daftar Start Up di Indonesia yang Tutup Selama 2023, Terbaru Pegipegi

JAKARTA - Adanya kondisi ekonomi global yang melemah dapat berkontribusi dalam tertekannya bisnis perusahaan rintisan berbasis teknologi atau start up. Belasan start up yang beroperasi di Indonesia diketahui telah menutup bisnisnya sejak awal tahun 2023.

Baru-baru ini, platform pemesanan tiket dan penginapan PT Go Online Destinations atau dikenal Pegipegi, resmi menutup layanannya di Indonesia pada 11 Desember 2023. Kabar tersebut disampaikan melalui situs resmi Pegipegi, bahwa perusahaan terpaksa tutup setelah melayani pelanggan kurang lebih 12 tahun.

“Hampir genap 12 tahun menjadi solusi travel merupakan pengalaman yang tak tergantikan bagi Pegipegi. Namun dengan berat hati, hari ini per tanggal 11 Desember 2023 Pegipegi harus pamit,” ujar manajemen.

Sebelum Pegipegi, beberapa start up besar lainnya menyetop layanannya di Indonesia karena kehabisan dana. Berikut daftar start up yang tutup sejak awal tahun ini.

Daftar Start Up di Indonesia yang Tutup Selama 2023

1. Rumah.com

Startup properti Rumah.com resmi menutup usahanya pada 30 November 2023. Kebijakan tersebut membuat 61 karyawan di anak usaha milik PropertyGuru itu menerima pemutusan hubungan kerja (PHK).

Group CEO yang juga Managing Director PropertyGuru Hari V Krishna mengatakan Rumah.com akan memenuhi kewajiban kepada pegawai yang terkena PHK.

“Bisnis marketplace kami di Indonesia, yang beroperasi sebagai Rumah.com, berhenti beroperasi pada 30 November,” ujarnya pada Agustus 2023.

Tak hanya Rumah.com, PropertyGuru juga menutup FastKey, produk software as a service (SaaS) PropertyGuru secara global. Penutupan dijadwalkan pada 31 Juli 2024 di Indonesia dan 15 Oktober 2024 di Malaysia dan Singapura.

2. JD.ID

Platform belanja online atau e-commerce JD.ID mengumumkan penutupan layanan per tanggal 15 Februari 2023. Perusahaan juga menutup total usahanya pada 31 Maret 2023. Pengumuman itu tercantum di website resmi JD.ID ketika diakses pada 30 Januari 2023.

"Dengan sangat menyesal kami mengumumkan JD.ID akan berhenti menerima pesanan mulai 15 Februari 2023 dan seluruh servis akan dihentikan efektif mulai 31 Maret 2023," tulis pengumuman JD.ID.

JD.ID merupakan perusahaan patungan e-commerce China JD.com dan Provident Capital. Sebelum pengumuman tutup kali ini, JD.ID menutup cabang logistiknya, JDL Express Indonesia, per 22 Januari 2023.

Rencana penutupan JDL Express Indonesia ini muncul setelah sebuah laporan mengatakan JD.com berencana untuk keluar dari Indonesia dan Thailand pada awal 2023.

3. Danafix

Start up fintech peer to peer lending PT Danafix Online Indonesia (Danafix) resmi menutup usahanya tahun ini.

Penutupan platform pinjaman online (pinjol) ini menyusul adanya keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencabut izinnya.

“Dengan berat hati kami menyampaikan keputusan untuk menghentikan kegiatan usaha sebagai Penyelenggara LPBBTI atau Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi,” kata Danafix di laman resmi.

Dia melanjutkan, Danafix dalam proses pengembalian izin usaha kepada OJK secara baik dan benar, tertanggal 31 Maret 2023.

Kemudian, pada 29 Agustus 2023, OJK melalui Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-6/D.06/2023resmi mencabut izin usaha perusahaan penyelenggara layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi PT Danafix Online Indonesia.

Berikut daftar lengkap perusahaan start up yang tutup di Indonesia tahun ini:

  1. Rumah.com
  2. Mobile Premier League
  3. BukuKas
  4. UangTeman
  5. Tumbasin
  6. CoHive
  7. Bananas
  8. Fave
  9. Elevenia
  10. JD.ID
  11. Sorabel
  12. Stoqo
  13. Sorabel
  14. iFlix
  15. Beres.id
  16. Airy Rooms

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 14 Dec 2023

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 15 Des 2023

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS