SangiRUN Night Trail 2022, Berwisata dan Olah Raga di Situs Manusia Purba Sangiran

Kusumawati - Sabtu, 13 Agustus 2022 00:26 WIB
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid dalam konferensi pers SangiRUN Night Trail 2022, Rabu (10/8/2022). (EDUWARA/Kemendikbudristek)

JAKARTA (Soloaja.co) – SangiRUN Night Trail 2022 siap digelar kembali oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan bekerja sama dengan dengan Pemerintah Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar.

SangiRUN Night Trail 2022 akan berlangsung pada 16 hingga 18 September 2022 di Desa Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi sarana untuk mendekatkan masyarakat dengan warisan budaya dan mengangkat kehidupan desa-desa di sekitar Situs Manusia Purba Sangiran yang juga memiliki potensi seni, budaya, dan kriya.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid dalam konferensi pers, Rabu (10/8/2022) mengatakan tujuan awal hadirnya SangiRUN Night Trail adalah untuk mendekatkan warisan budaya Indonesia kepada masyarakat melalui aktivitas masyarakat yang relevan dan kekinian.

“SangiRUN ini awalnya merupakan kegiatan olahraga untuk mendekatkan Situs Sangiran dengan masyarakat melalui lomba lari. Situs Sangiran merupakan sebuah situs yang menjelaskan pertumbuhan manusia. Dari situ kita lalu mencari tema yang relevan antara kegiatan lomba lari dengan substansinya sebagai warisan sejarah,” ujar Hilmar Farid seperti yang dilansir Eduwara.com media jejanring Soloaja.co, Kamis 11 Agustus 2022.

Dengan mengusung tema Survive dan Sparkling, SangiRUN Night Trail 2022 akan dimeriahkan oleh Pameran Prasejarah, Lokakarya Komunitas, Lokakarya Seni Kriya, Lokakarya UMKM, Sangiran Fair, dan Instalasi Cahaya.

Pameran Prasejarah bertema Jejak Peradaban Prasejarah di Nusantara merupakan Pameran “Kampung Purba” yang akan merefleksikan rekonstruksi kehidupan masa prasejarah dalam bentuk kampung yang terbagi dalam beberapa klaster.

Setiap klaster nantinya akan menggambarkan cara manusia hidup dan berdaptasi sehingga menciptakan sebuah peradaban yang khas dari masa ke masa. Pameran tersebut berlokasi di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, dan akan berlangsung pada 12 sampai 24 September 2022.

Semakin Mengenal Warisan Budaya

Pameran Prasejarah, sambung Hilmar, akan diselenggarakan bekerja sama dengan Museum Geologi Bandung untuk mengangkat kehidupan purba di masa lalu. Pameran tersebut juga akan memperlihatkan bahwa Indonesia merupakan salah satu tempat yang memiliki situs warisan dunia terbanyak di dunia.

“Jadi ini salah satu kelebihan yang harus kita sadari bersama. Dengan adanya pameran, kita harap bisa mengidentifikasi juga semua tempat peninggalan yang perlu dikonsolidasi. Pameran ini kita harapkan bisa mengangkat semua temuan purbakala ke dalam satu pameran sehingga masyarat semakin mengenal warisan budaya yang kita miliki,” ujar Hilmar.

Selain Pameran Prasejarah, akan hadir juga beragam lokakarya dan Sangiran Fair yang menjadi agenda dari rangkaian SangiRUN Night Trail 2022. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menimba berbagai pengetahuan serta memajukan perekonomian masyarakat di sekitar Sangiran.

Sangiran Fair akan diwujudkan dalam bentuk pasar yang menyajikan hasil karya seni, kerajinan, kuliner masyarakat Sangiran serta menampilkan pentas rakyat dan berbagai macam permainan purba.

Hilmar juga menyambut baik keterlibatan berbagai pihak, khususnya instansi pemerintah setempat, seperti Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Dalam konferensi pers yang sama, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan SangiRUN Night Trail tahun 2021 telah diselenggarakan dengan baik karena kerja sama berbagai pihak.

“Tanpa kerja sama yang baik, tidak akan berhasil. Kami berharap ada kontinuitas program dan akan kami masukkan ke dalam kalender tahunan Kabupaten Sragen. semoga bisa menjadi event yang rutin dan multiplier efeknya bisa didapatkan,” kata Kusdinar.

Editor: Redaksi
Bagikan

RELATED NEWS