Rahasia Keharmonisan Keluarga: Praktikkan Hal Ini
JAKARTA - Pelukan tulus yang dilakukan oleh orang tua dan anak ternyata penting untuk kesehatan emosional. Hal ini disampaikan oleh Psikolog klinis, Nirmala Ika,. Ika yang menjelaskan berbagai manfaat dari kebiasaan sederhana namun powerful ini.
Pelukan tulus antara orang tua dan anak memenuhi kebutuhan emosional dasar anak untuk merasa dicintai dan diterima, gestur ini juga menyalurkan kebahagiaan dan menciptakan ikatan emosional yang kuat.
Dari segi kesehatan, Ika memaparkan pelukan memicu produksi hormon bahagia, mengurangi stres, dan meningkatkan imunitas. "Efek positif ini berlaku baik untuk orang dewasa maupun anak-anak.
“Semua anak butuh perasaan dicintai, dia merasa butuh diterima atau enggak diterima, pelukan ini bisa jadi media yang membuat mereka merasa dicintai, pelukan memberi rasa bahagia, dengan kemudian kita memeluk anak dia akan merasa bahagia,” terang Ika dilansir dari Antara, Selasa, 16 Juli 2024 lalu.
Menurut Ika kehadiran fisik dan emosional orang tua tanpa distraksi sangatlah penting. Ika mengungkap beberapa orang tua mungkin merasa canggung karena pola asuh masa lalu, namun, Ika mendorong untuk membiasakan diri.
- 6 Tips Mengatur Keuangan dengan Prinsip Syariah yang Efektif
- 10 Penyebab Harga Properti Selalu Mengalami Kenaikan Setiap Tahun
- Sosok Maryam March Maharani, Pembawa Bendera Indonesia di Upacara Olimpiade Paris 2024
Psikolog ini juga menekankan bahwa anak yang lebih besar pun membutuhkan pelukan, meskipun mungkin malu di tempat umum. Ia menyarankan orang tua untuk menjadikan pelukan sebagai hal yang wajar.
“Secara psikologis yang penting hati kita tulus atau nggak, bisa nggak dalam beberapa puluh detik kita benar-benar disitu, meluk dia, itu yang lebih penting daripada kita ikutin aturan tapi kita meluk doang padahal otak kemana-mana, anak-anak lebih butuh kehadiran fisik,”
Anak yang sering dipeluk cenderung memiliki hati yang lebih tenang dan dapat menularkan kebahagiaan, Ia juga mengingatkan pentingnya mengajarkan anak tentang batasan pelukan yang aman dan pantas.
Selain pelukan, Ika menyarankan orang tua untuk meluangkan waktu berkualitas dengan anak. Sepuluh menit bermain dan berinteraksi tanpa gangguan bisa sangat berarti.
Pentingnya Pola Asuh
Pola asuh yang baik sangat penting dalam perkembangan anak karena membentuk fondasi karakter dan kesejahteraan emosional mereka.
Pola asuh yang penuh kasih sayang dan dukungan memberikan anak rasa aman dan percaya diri, yang penting untuk pertumbuhan psikologis sehat.
Interaksi positif dan konsisten antara orang tua dan anak, seperti pelukan, waktu bermain bersama, dan komunikasi yang terbuka, membantu anak merasa dihargai dan dicintai.
Selain itu, pola asuh yang baik mengajarkan nilai-nilai moral, disiplin, dan tanggung jawab, yang semuanya esensial untuk membangun pribadi yang kuat dan mandiri.
Dengan pendekatan asuh yang seimbang antara kasih sayang dan aturan, anak-anak tumbuh menjadi individu yang stabil secara emosional, memiliki keterampilan sosial yang baik, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.
- Inilah 7 Negara Bebas Pajak Penghasilan, Tertarik Pindah?
- Jangan Sampai Keliru, Ini Perbedaan Paylater dan Pinjol yang Perlu Anda Ketahui
- 8 Keunggulan Investasi Reksa Dana, Solusi Cerdas untuk Pemula!
Pentingnya Pelukan Tulus untuk Anak Broken Home
Anak-anak dari keluarga broken home sangat membutuhkan pelukan dan kasih sayang dari anggota keluarga untuk membantu mengatasi perasaan kehilangan yang sering mereka alami.
Pelukan tulus dari orang tua atau anggota keluarga lainnya dapat memberikan rasa aman, dicintai, dan diterima, hal tersebut sangat penting bagi kesejahteraan emosional mereka.
Sentuhan fisik seperti pelukan dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan rasa kebahagiaan, dan memperkuat ikatan emosional yang mungkin terganggu akibat perpisahan orang tua.
Dukungan fisik dan emosional yang konsisten melalui pelukan dapat membuat anak-anak dari keluarga broken home merasa dihargai dan memberi mereka fondasi yang kuat untuk tumbuh menjadi individu yang sehat dan berdaya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 20 Jul 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 26 Jul 2024