Prosesi Sakral, Pemakaman KGPAA Mangkunegara IX Adat Mataram Islam

Kusumawati - Minggu, 15 Agustus 2021 13:15 WIB
Pemakaman Mangkunegoro IX

SOLO (Soloaja.co) - Prosesi sakral pemakaman Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX, berjalan khidmat. Upacara adat Mataram Islam dilakukan mulai dari keberangkatan jenasah dari Pura Mangkunegaran, hingga pemakaman di Astana Girilayu Matesih Karanganyar, Minggu 15 Agustus 2021.

Sejak pagi, alunan gending dari gamelan pusaka Kiai Kanyut Mesem yang ditabuh para niyaga abdi dalem mengiringi sepanjang prosesi.

Pantauan di lapangan, para pelayat yang merupakan kerabat Mangkunegaran maupun sejumlah tokoh di Kota Solo mulai berdatangan sejak pukul 08.00 WIB. Setelah mengisi buku tamu dan memakai handsanitizer yang disediakan, mereka diberikan kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir di depan peti jenasah yang disemayamkan di dalam Ndalem Ageng sejak Jumat (13/8) sore. Kemudian para pelayat dipersilahkan duduk dikursi yang sudah tertata rapi di Pendopo.

Sejumlah Gending yang dilagukan antara lain gending Ketawang, Gending Mongang, Gending Manguyu-uyu, seperti Menyan Kobar, Laler Mengeng, Tlutur Minggah serta Renyep Dawah.

Gamelan Kiai Kanyut Mesem ini disakralkan. Dan hanya ditabuh saat pemakaman penguasa Mangkunegaran, perayaan naik tahta serta saat malam 1 Suro.

Prosesi sendiri dimulai dengan pembacaan riwayat singkat KGPAA Mangkunagoro IX, kemudian dilanjutkan atur pambagya atau ucapan selamat datang kepada para pelayat. Setelah itu, Wakil Walikota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memberikan ucapan bela sungkawa dilanjutkan dengan penyerahan akta kematian yang diterima langsung oleh istri almarhum, GKP Mangkunagoro IX didampingi putra-putrinya.
Prosesi selanjutnya, penutupan peti jenasah dan selanjutnya peti jenasah dibawa keluar dari Ndalem Ageng melewati Pendopo menuju mobil ambulan yang disiapkan. Dan di depan Pendopo diselenggarakan adat brobosan. Dimana istri dan anak-anak KGPAA Mangkunagoro IX berjalan menunduk di bawah peti ayahnya sebelum dimasukkan ke dalam mobil ambulan yang akan membawanya menuju tempat pemakaman di Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar.

“Prosesi pemakaman sesuai dengan adat Mataram Islam. Lengkap dengan iringan gending yang ditabuh dari gamelan pusaka Kyai Kanyut Mesem,” ujar Plt Pengageng Kabupaten Mondropuro Pura Mangkunegaran, Supriyanto Waluyo.

Jenazah KGPAA Mangkunegara IX diberangkatkan dari Pura Mangkunegaran pukul 10.40. Sebelumnya dilakukan prosesi brobosan diikuti keluarga dan anak-anak almarhum. Pemakaman dilakukan di Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar, mulai pukul 11.30 WIB. Kedatangan mobil jenazah diiringi patwal polisi, ambulans, dan mobil keluarga.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS