Produktif Selama Pandemi, Guru Fisika SMP Muh PK Kottabarat Raih 8 Penghargaan dan 200 Sertifikat
Sabtu, 19 September 2020 13:23 WIB
Nurul Fitria guru berprestasi SMP Muhammadiyah PK Kottabarat solo undefined
SOLO - Masa pandemi covid19 yang dianjurkan belajar di rumah tidak membuat Nurul Fitria, Guru SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta ini diam diri.
Guru yang mengampu mata pelajaran Fisika ini meraih delapan prestasi kejuaraan yang sebagian tingkat nasional dan 200 sertifikat pelatihan atau seminar berhasil dikumpulkan.
“Selama pandemi, saya sudah menghasilkan delapan prestasi dari cabang akademik dan non akademik perlombaan yang sebagian besar tingkat nasional. Selain itu, sertifikat pelatihan dan seminar sudah terkumpul 200-an,” ungkap Nurul di sela-sela mengajar secara daring, Jumat 18 September 2020.
Prestasi yang berhasil dibawa pulang Nurul antara lain, medali emas Kompetisi Sains Nasional IPA, medali perak Kompetisi Nasional Astronomi, medali perak Kompetisi Hardiknas Fisika Nasional, Honorable Mention Olimpiade Matematika Guru, medali perunggu IPA POSI Propinsi, medali perunggu Try out Online IPA, medali Perunggu Kompetisi Kebumian Tingkat Umum, dan Juara 3 Tilawah Online.
Guru muslimah yang lahir 17 Mei 1988 tersebut juga merupakan pengajar ekstrakurikuler karya ilmiah remaja mengakui bahwa sebelum pandemi, informasi kegiatan perlombaan jarang ia dapatkan. Namun, kini informasi tentang penyelenggaraan perlombaan online dan pelatihan online malah sering diperoleh. Informasi tersebut datang dari whats up group (WAG) dan informasi teman.
Berdalih ingin memberikan keteladanan kepada siswanya maka ia berusaha sungguh-sungguh untuk mengikuti semua kegiatan tersebut.
Guru yang hobi bidang astronomi itu pun merasa tertantang saat menjadi guru saat pandemi seperti ini. Menurutnya, kondisi pandemi memberikan tantangan kepada guru untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan mengajar.
Saat ini guru harus dan diharuskan untuk melibatkan teknologi dan informasi (IT) dalam setiap kegiatan pembelajaran dari membuat e-modul, video pembelajaran di youtube, upload materi ke web learning sekolah, menggelar video conference, dan membuat game-game online edukasi.
“Pandemi menjadi tantangan sendiri bagi saya untuk terus belajar dan berkarya dalam kegiatan pembelajaran,” ungkapnya.
Nurul berharap kegiatan pelatihan online dan perlombaan online tetap dilaksanakan meskipun pandemi sudah berakhir. Karena teknologi memberikan motivasi besar untuk mengembangkan soft skill menjadi guru professional.
Bagikan
RELATED NEWS