Prodi Kriya Seni FSRD UNS Gelar Texploration, Lomba Desain Batik di Keraton Surakarta

Kusumawati - Jumat, 15 Desember 2023 09:19 WIB
Prodi Kriya Seni FSRD UNS Gelar Texploration, Lomba Desain Batik di Keraton Surakarta (Soloaja)

SOLO (Soloaja.co) - Prodi Kriya Seni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terus mengembangkan kerjasama dan berkontribusi pada kemajuan dan pelestarian budaya. Salah satu kegiatan dengan bergabung dalam event Gelar Budaya Kebangsaan dan UMKM Untuk Pemilu Damai, yang digelar di Keraton Kasunanan Surakarta, 15-17 Desember 2023.

Prodi Kriya Seni berkolaborasi dengan PRS, Keraton Surakarta dan sejumlah pihak, menyajikan Texploration atau tekstil eksplorasi. Dalam kegiatan tersebut digelar lomba desain batik dengan tema “Inovasi Motif Batik Daerah Nusantara”. Lomba digelar dalam dua kategori yakni untuk siswa SLTA dan Mahasiswa.

"Lomba desain ini diharapkan menjadi ajang kreativitas dan sebagai bentuk apresiasi terhadap keanekaragaman seni tradisi Indonesia," papar panitia Texploration M Rudianto, Kamis,15 Desember 2023.

Ajang kompetisi ini mengundang para desainer muda dari kalangan siswa dan mahasiswa untuk menggali akar budaya daerah, menghasilkan karya-karya inovatif yang memadukan keindahan tradisi dengan sentuhan kontemporer.

Dikemukakan, untuk lomba desain batik kategori pelajar, mereka hanya membuat gambar desain batik di kertas A3, yang kemudian diupload. Sementara untuk jenjang mahasiswa, terlebih dahulu mendaftarkan gambar motif desain batik nusantara.

Saat ini sudah masuk 200 peserta lomba. Setelah itu dewan juri memilih 10 besar motif terbaik. Kesepuluh motif tersebut dituangkan menjadi bentuk selendang, dipamerkan pada Minggu 17 Desember 2023.

"Untuk kategori mahasiswa selain gambar motif juga dituangkan dalam bentuk selendang batik karena mereka sudah memahami untuk pembuatan desain dan proses pencelupan batik," papar Rudianto.

Ditambahkan Kaprodi Kriya Seni Dr Theresia Widyastuti, MSn, Prodi Kriya Seni FSDR UNS terus berkembang dan berinovasi. Selain melakukan kerjasama dan berkegiatan, saat ini juga sedang mengusulkan perubahan nama program studi mereka berubah menjadi Desain Mode.

Pasalnya tidak banyak kalangan muda maupun pelajar yang memahami makna dari nama Kriya Seni sebagai program studi yang terkait desain tekstil dan fesyen.

"Kami sedang mengusulkan untuk nama Prodi bisa berganti sesuai dengan berbagai ilmu yang diajarkan yakni mengenai desain batik, tekstil dan fesyen. Karena nama Kriya Seni ini banyak generasi muda yang tidak memahami jika itu terkait tekstil, mode dan desain," papar Theresia Widyastuti.

Jika disetujui untuk berubah nama menjadi Prodi Desain Mode, maka itu akan menjadi satu satunya di Jawa Tengah.

Dengan nama Prodi yang lebih familiar di kalangan anak muda seperti halnya Desain Tekstil, Desain Mode dan Fesyen, hal itu bakal lebih menarik minat. Saat ini perkembangan tekstil yang makin menggeliat sesuai pertumbuhan ekonomi kreatif.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS