Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian SYL saat meninjau lahan food estate di Sumba Tengah (sumber: Biro kepresidenan)
SUMBA TENGAH (Soloaja.co) - Presiden Jokowi mempersiapkan Kabupaten Sumba Tengah, NTT, menjadi food estate atau lumbung pangan. Yakni dengan mendorong pengembangan kawasan food estate, dari 5000 hektar di tahun 2020, menjadi 10.000 hektar ditahun 2021.
"Food estate di Sumba Tengah baru kita siapkan memang baru 5.000 hektar, dimana 3.000 hektarnya ditanami padi dan 2.000 hektranya jagung. Tapi tahun ini kita perluas lagi menjadi 10.000 hektar, nantinya dibagi 5.600 hektar untuk padi dan 4.400 hektar ditanami jagung," ungkal Jokowi saat meninjau food estate di desa Makara Keri, Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Selasa 23 Februari 2021.
Jokowi menegaskan pengembangan kawasan food estate di Sumba Tengah sangat penting. Kehadiranya tidak hanya menyediakan pangan, namun juga untuk menekan angka kemiskinan yang hingga saat ini masih tinggi.
"Data yang saya pegang, kemiskinan di Sumba Tengah ini mencapai 34 persen dan panen padi yang di Sumba Tengah ini masih setahun sekali. Kita ingin, panen padi bisa 2 kali setahun dan jagung atau kedelai 1 kali setahun," ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi mengapresiasi kerja keras Kementerian Pertanian (Kementan) dalam membangun food estate. Permasalahan utama dalam sektor pertanian yakni ketersediaan air, sudah diantisipasi dengan membangun sumur bor.
"Tadi kita sudah lihat di kawasan food estate ini sudah dibangun sumur bor juga beberapa embung. Tapi ini masih kurang, karena Pak Bupati minta dibangunkan bendungan. Tadi saya sudah perintahkan Menteri PUPR untuk mengeceknya diikuti nantinya dari Kementerian Pertanian untuk menambah bantuan alsintan terutama traktor," tegasnya.
"Saya yakin, food estate di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan NTT ini kita bisa ketahanan pangan negara kita yang lebih baik dan nanti kita foto copy untuk dibangun di provinsi lain yang memiliki kesiapan," pinta Jokowi.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menuturkan perkembangan food estate Sumba Tengah berjalan normal. Kehadiran food estate merupakan bagian dari mengimplementasikan perintah Presiden Jokowi untuk memperkuat ketahanan pangan secara masif, sebab diperlukan adanya konsentrasi-konsentrasi tambahan untuk menghadapi tantangan misalnya Covid 19 dan perubahan iklim ekstrim guna menyediakan pangan rakyat Indonesia 267 juta jiwa.
"Hadirnya food estate itu adalah model yang menjadi sebuah masa depan pertanian, merubah peradaban dan budaya pertanian dari petaninya sendiri-sendiri menjadi dikelompokan bahkan diklaster dalam jumlah yang besar. Sekarang ini memasukin 2021 kita bangun percontohan utama dengan food eatate, sebuah hamparan datar yang petani dikelompokan secara klaster sistem korporasi," katanya.
Untuk itu, SYL menegaskan dalam pembangunan kawasan food estate itu tidak hanya membudidayakan padi dan jagung, tapi juga ada tanaman perkebunan, hortikultura, peternakan dan diujungnya harus ada industrialisasi dalam skala tertentu. Ia mengakui dalam pengembangan food estate dihadapkan masalah, yaitu cuaca, hama dan bencana alam dan juga tantangan yang utama adalah budaya bertani dan keterampilan dimiliki petani sehingga perlu menghadirkan mekanisasi pertanian yang tepat.
"Dan dengan mekanisasi dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan usaha pertanian. Mekanisasi dapat mengurangi losses, dari 13 persen menjadi 3 sampai 5 persen. Jadi dengan pertanian yang menggunakan teknologi dapat meningkatkan produktivitas yang tinggi. Jika kemarin produktivitas tidak sampai 3 ton perhektar, kita tingkatkan hingga 5 ton perhektar," sambung SYL.
Menurutnya, yang paling dalam food estate ini adalah tidak sampai pada upaya on farm. Sebab jika masuk masa panen mau digiling kemana, sehingga timbul masalah lagi. Oleh karena itu, pemerintah membangun juga penggilingan di lokasi food estate.
"Penggilinganya pun bukan yang biasa tapi yang menghasil beras hingga kelas premium dan yang dilengkapi fasilitas mesin pengemasan dan harus jelas kemana dipasarkan," tandas SYL.
Perlu diketahui, pengembangan food estate di Sumba Tengah terbagi menjadi 5 zona. Zona 1 ada di Kecamatan Katikuna dengan luas padi 1.125 ha dan jagung 525 ha, Kecamatan Katikuna Selatan luas padi 2.015 ha dan jagung 1.710 ha. Kemudian di Kecamatan Umbu Ratu Nggay luas padi 564 ha dan jagung 461 ha, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat padi 1.466 ha dan jagung 784 ha dan Kecamatan Mamboro dengan luas padi 450 dan jagung 900 ha.
Dalam mendorong percepatan implementasi food estate, SYL menegaskan pemerintah tentunya membangun lebih banyak sarana dan prasarana produksi yang dibutuhkan para petani. Intervensi yang dilakukan pemerintah adalah membangun tata air melalui sumur bor/jaringan irigasi/pompa, mekanisasi, budidaya hemat air, memperbaiki pola tanam, membangun hilirisasi, pasar, kelembangaan korporasi dan pelaksanaan program padat karya.
"Untuk itu, hasil yang diharapkan dari keberadaan kawasan food estate ini adalah peningkatan indeks pertanaman, produktivitas padi 5 ton perhektar, produktivitas jagung 6 ton perhektar, adanya produk olahan, peningkatan daya beli dan pendapatan petani," ucapnya.
Lebih lanjut SYL menyebutkan pengembangan kawasan food estate ini melibatkan beberapa kementerian diantaranya Kementerian Pertanian, Kemen PUPR, dan Kemen BUMN. Selain pola integrated farming beberapa sektor, diharapkan dalam food estate akan diperoleh produksi pangan dalam skala ekonomi yang besar (economic of scale), dan digarap sejak hulu (produksi) hingga hilir (pasca panen). (*)
[{"id":978,"title":"Walikota Gibran Siap Buka Bioskop dan Gedung Pertunjukan, BRM Kusumo Putro Mengapresiasi, Dunia Seni Budaya Solo Bergairah ","excerpt":"<div dir=\"auto\">Walikota Gibran Siap Buka Bioskop dan Gedung Pertunjukan</div>\r\n<div dir=\"auto\">BRM Kusumo Mengapresiasi, Dunia Seni Budaya Solo Bergairah </div>","image_1":"1615220609829.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<div dir=\"auto\">SOLO (Soloaja.co) - Rencana Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bersiap membuka kembali sejumlah tempat hiburan, seperti Bioskop, Gedung Wayang Orang dan Gedung Ketoprak, mendapat respon positif dari Ketua Forum Budaya Mataram (FBR) BRM Kusumo Putro. Hal tersebut dinilai akan menggerakkan banyak sektor, khususnya perekonomian masyarakat, dengan bergairahnya kembali dunia seni budaya Solo.</div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">\"Senang sekali Walikota Solo merespon cepat keinginan masyarakat untuk membuka tempat hiburan dan seni budaya. Karena tidak semata menggerakkan roda perekonomian bagi warga yang menggantungkan hidup dari dunia seni hiburan, tapi akan memberikan banyak manfaat lain.\" Kata Kusumo Putro, pada awak media Senin 8 Maret 2021.</div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\"><img src=\"/uploads/image/image/1615220453263.jpeg\" alt=\"\" /></div>\r\n<div dir=\"auto\">Dikatakan Kusumo, selama ini masyarakat selalu ditekan untuk menjaga kesehatan untuk menghindari terpapar covid19, tapi tanpa disadari ada jiwa yang tertekan. Masyarakat butuh hiburan untuk menyeimbangkan jiwa, yang efeknya bisa menaikkan imun tubuh. </div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">\"Jangan biarkan seni budaya dan hiburan tidur terlalu lama, bisa bisa menimbulkan efek yang berkepanjangan, khususnya untuk seni budaya tradisional bisa jadi akan dilupakan. Sedikit demi sedikit kran seni budaya harus dibuka. Kalaupun harus dengan protokol ketat tidak masalah, masyarakat sudah terbiasa dengan protokol kesehatan,\" tegas Kusumo yang juga Ketua Dewan Pemerhati dan Penyelamat Seni Budaya Indonesia (DPPSBI).</div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">Kusumo mengaku miris saat mendapati banyak pelaku seni, khususnya seni tradisional yang tidak bisa bekerja mendapatkan nafkah. Apalagi Solo merupakan gudangnya seni budaya. Ada banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari seni. Berbagai seni, seperti tari, pertunjukan, lukis, lagu, musik dan lainnya.</div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">\"Kemarin saya sempat ngudoroso soal kondisi Gedung Wayang Orang Sriwedari yang kian merana. Dan minta pemerintah baik Pemkot Surakarta maupun pusat, agar memperhatikan dan membangunnya menjadi lebih baik. Juga harapan kami warga Solo memiliki Gedung Kesenian yang madai dan modern. Kini ada secercah harapan saat walikota mulai memberanikan diri mengambil keputusan untuk membuka ruang publik seni budaya,\" ungkap Kusumo. </div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">Kusumo pun mengaku tak lelah untuk terus menyerukan harapannya menjadikan Solo sebagai pusat kebudayaan, dimana berbagai seni budaya bisa tumbuh subur di kota Solo.</div>","status":"P","publish_datetime":"2021-03-08T16:23:14.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-03-08 23:23:29","updated_at":"2021-03-09 16:07:46","highlight":1,"slug":"walikota-gibran-siap-buka-bioskop-dan-gedung-pertunjukan-brm-kusumo-putro-mengapresiasi-dunia-seni-budaya-solo-bergairah","view_count":13,"image_source":"Istimewa","image_caption":"BRM Kusumo Putro, Ketua Forum Budaya Mataram dan Ketua Dewan Pemerhati dan Penyelamat Seni Budaya Indonesia (DPPSBI). ","user_id":7,"special_report":null,"author_name":"Kusumawati","image_1_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/978/1615220609829.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/978/thumb_1615220609829.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/978/medium_1615220609829.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/978/large_1615220609829.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://soloaja.co/read/walikota-gibran-siap-buka-bioskop-dan-gedung-pertunjukan-brm-kusumo-putro-mengapresiasi-dunia-seni-budaya-solo-bergairah","category":[{"id":1,"title":"SOLOPOLITAN","description":"INFORMASI SEPUTARAN SOLORAYA DAN SEKITARNYA","image":null,"created_at":"2019-09-23 07:29:53","updated_at":"2019-09-23 07:29:53","slug":"solopolitan","url":"https://soloaja.co/kanal/solopolitan","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/1/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/1/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/1/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/1/box_null","pivot":{"category_id":1,"article_id":978}},{"id":2,"title":"EKONOMI & FINTECH","description":"PERKEMBANGAN EKONOMI DAN FINANSIAL TECHNOLOGI","image":null,"created_at":"2019-09-23 07:30:36","updated_at":"2019-09-23 07:30:36","slug":"ekonomi-and-fintech","url":"https://soloaja.co/kanal/ekonomi-and-fintech","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/box_null","pivot":{"category_id":2,"article_id":978}},{"id":3,"title":"WISATA & KULINER","description":"KABAR WISATA KULINER DI SOLOPOLITAN","image":null,"created_at":"2019-09-23 07:31:05","updated_at":"2019-09-23 07:31:05","slug":"wisata-and-kuliner","url":"https://soloaja.co/kanal/wisata-and-kuliner","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/3/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/3/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/3/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/3/box_null","pivot":{"category_id":3,"article_id":978}},{"id":5,"title":"Seni Sosial Budaya","description":" \t\t \tTentang dunia seni dan budaya serta agenda.\r\n \t\t ","image":null,"created_at":"2020-10-01 10:31:34","updated_at":"2020-12-12 13:16:51","slug":"seni-sosial-budaya","url":"https://soloaja.co/kanal/seni-sosial-budaya","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/5/box_null","pivot":{"category_id":5,"article_id":978}}]},{"id":977,"title":"Stok Beras Cukup, Rektor IPB Tegaskan Tolak Impor","excerpt":"<p style=\"padding-left: 30px; text-align: left;\">Stok Beras Cukup, Rektor IPB Tegaskan Tolak Impor</p>","image_1":"1615216428784.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p>JAKARTA (Soloaja.co) - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria menegaskan menolak rencana pemerintah dalam melakukan impor beras yang saat ini lagi mengkhawatirkan petani di tengah masa panen. Pasalnya, sesuai data dari Badan Pusat Statistika (BPS) stok beras hingga kini masih dalam jumlah cukup sehingga memang tidak ada alasan untuk membuka kran impor beras.</p>\r\n<p>\"Berdasarkan indikator produksi, konsumsi, neraca dan juga indikator harga apalagi kita lihat indikator harga di lapangan cenderung menurun. Oleh karena itu memang tidak ada alasan bagi kita untuk melakukan impor beras karena stok cukup,\" ujar Arif di Bogor, Minggu 7 Maret 2021.</p>\r\n<p>Arif mengungkapkan BPS telah merilis data potensi produksi beras pada bulan Januari hingga April 2021 itu kurang lebih sekitar 14 juta ton atau naik 26 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020. Tidak hanya itu, panen raya juga memiliki potensi surplus pada Januari hingga April sekitar 4,8 juta ton beras.</p>\r\n<p>\"Panen raya ini bisa memberikan surplus. Yang penting bagi kita adalah bagaimana kita mampu melakukan penyerapan gabah dari para petani,\" tegasnya.</p>\r\n<p>Arif menyarankan justru yang perlunya melakukan langkah strategis dalam menyambut panen raya yang sebentar lagi memasuki puncak. Sinergi antara Kementerian Pertanian (Kementan), Bulog dan berbagai instansi pun harus dilakukan dan transparansi dalam berbagai pengambilan keputusan produk pangan pokok ini menjadi penting.</p>\r\n<p>\"Karena begitu impor terjadi maka dampaknya akan sangat serius terhadap harga dan itu akan merugikan petani. Saya kira kita harus menghargai petani yang sudah bersusah payah, berjerih payah dan bekerja keras untuk memberikan kepada kita suplai pangan,\" ucapnya.</p>\r\n<p>Perlu diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, mengalami kenaikan sekitar 21,46 ribu ton atau 0,07 persen dibandingkan 2019 sebesar 31,31 juta ton. Adapun potensi produksi periode Januari–April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton (26,84 persen) dibandingkan dengan subround yang sama tahun lalu sebesar 11,46 juta ton.</p>","status":"P","publish_datetime":"2021-03-08T15:13:38.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-03-08 22:13:48","updated_at":"2021-03-09 13:29:27","highlight":1,"slug":"stok-beras-cukup-rektor-ipb-tegaskan-tolak-impor","view_count":7,"image_source":"Istimewa","image_caption":"Rektor IPB Arif Satria","user_id":7,"special_report":null,"author_name":"Kusumawati","image_1_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/977/1615216428784.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/977/thumb_1615216428784.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/977/medium_1615216428784.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/977/large_1615216428784.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://soloaja.co/read/stok-beras-cukup-rektor-ipb-tegaskan-tolak-impor","category":[{"id":2,"title":"EKONOMI & FINTECH","description":"PERKEMBANGAN EKONOMI DAN FINANSIAL TECHNOLOGI","image":null,"created_at":"2019-09-23 07:30:36","updated_at":"2019-09-23 07:30:36","slug":"ekonomi-and-fintech","url":"https://soloaja.co/kanal/ekonomi-and-fintech","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/box_null","pivot":{"category_id":2,"article_id":977}}]},{"id":975,"title":"Wujudkan Developer Taat Pajak, REI Soloraya Gelar Diklat Pajak","excerpt":"<p>Wujudkan Developer Taat Pajak, REI Soloraya Gelar Diklat Pajak</p>","image_1":"1615213318410.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<div dir=\"auto\">SOLO (Soloaja.co) - Pajak menjadi salah satu aspek yang kerap menjadi kendala para pengembang perumahan atau developer dalam menjalankan bisnis. Hal tersebut membuat Real Estate Indonesia (REI) komisariat Soloraya menggelar Diklat Pajak 'Property Tax Planning' yang digelar di Hotel Solia Yosodipuro Solo, Senin 8 Maret 2021.</div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">\"Paham pajak properti menjadi salah satu program atau visi misi saya saat pemilihan ketua REI. Karena pajak menjadi salah satu aspek yang menjadi kendala dalam menjalankan bisnis properti.\" Ungkap Maharani, Ketua REI komisariat Soloraya, usai membuka Diklat Pajak.</div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">Selain itu, Maharani ingin REI sebagai organisasi real estate besar, anggota nya harus taat pajak, maka perlu memberikan pengetahuan tentang seluk beluk pajak yang berhubungan dengan properti. </div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">\"REI Soloraya juga siap membuat tim khusus konsultan pajak bagi para anggota, yang bisa membantu anggota bila ada kesulitan dalam hal perpajakan.\" Imbuh Maharani. </div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">Salah satu narasumber, Sakidi, Waket REI Bidang advadvokasi, Hukum dan Perpajakan, menyampaikan banyak developer yang minim pengetahuan tentang pajak properti, hingga membuat sejumlah developer atau pengembang perumahan banyak yang tersangkut masalah pajak. </div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">\"Banyak developer yang bisnisnya tidak berkembang karena terganjal pajak. Misalkan muncul penagihan pajak yang tinggi, muncul bunga dan sanksi,\" kata Sakidi.</div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">\r\n<div dir=\"auto\">Sakidi mengatakan bila praktek bisnis properti bisa direncanakan, maka beban pajak bisa diminimalisir dalam konteks sesuai aturan.</div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">\"Diklat ini memastikan para developer melaksanakan kewajiban dengan benar dalam hal pajak. Hingga bisa terhindar sanksi atau bunga yang memberatkan. Kedepan pajak bukan untuk ditakuti tapi sebuah kewajiban yang dipenuhi dengan tidak memberatkan,\" ungkap Sakidi.</div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">Apresiasi disampaikan Anthony AH Prasetyo, Wakil Ketua REI DPD Jawa Tengah, karena hal ini menunjukkan REI menaungi developer yang tertib dan taat pajak, menjadi kondite baik dimata konsumen. </div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">\"Ini penting untuk planning pajak, agar tertib pajak sesuai UU yang berlaku, sekaligus meminimalisir masalah pajak dikemudian hari. Selama ini kesulitan penataan pajak karena minim pengetahuan tentang semua pajak yang berkaitan dengan pajak properti.\" Ungkap Anthony.</div>\r\n<div dir=\"auto\"> </div>\r\n<div dir=\"auto\">Diklat pajak REI diikuti 50 peserta dari Soloraya, Pati, Tegal, Kudus dan Semarang. Ditambahkan Chrysantus, sekretaris REI Soloraya, program Diklat akan terus dilakukan secara berkelanjutan.</div>\r\n</div>","status":"P","publish_datetime":"2021-03-08T14:19:42.000Z","video_1":null,"created_at":"2021-03-08 21:21:58","updated_at":"2021-03-09 15:50:52","highlight":1,"slug":"wujudkan-developer-taat-pajak-rei-soloraya-gelar-diklat-pajak","view_count":14,"image_source":"Soloaja","image_caption":"Ketua REI Komisariat Soloraya Maharani dan Wakil Ketua DPD REI Jateng Anthony AH Prasetyo, membuka Diklat Pajak","user_id":7,"special_report":null,"author_name":"Kusumawati","image_1_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/975/1615213318410.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/975/thumb_1615213318410.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/975/medium_1615213318410.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/article/image_1/975/large_1615213318410.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://soloaja.co/read/wujudkan-developer-taat-pajak-rei-soloraya-gelar-diklat-pajak","category":[{"id":1,"title":"SOLOPOLITAN","description":"INFORMASI SEPUTARAN SOLORAYA DAN SEKITARNYA","image":null,"created_at":"2019-09-23 07:29:53","updated_at":"2019-09-23 07:29:53","slug":"solopolitan","url":"https://soloaja.co/kanal/solopolitan","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/1/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/1/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/1/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/1/box_null","pivot":{"category_id":1,"article_id":975}},{"id":2,"title":"EKONOMI & FINTECH","description":"PERKEMBANGAN EKONOMI DAN FINANSIAL TECHNOLOGI","image":null,"created_at":"2019-09-23 07:30:36","updated_at":"2019-09-23 07:30:36","slug":"ekonomi-and-fintech","url":"https://soloaja.co/kanal/ekonomi-and-fintech","image_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/null","image_thumb_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/thumb_null","image_medium_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/medium_null","image_box_url":"https://assets.soloaja.co/uploads/category/image/2/box_null","pivot":{"category_id":2,"article_id":975}}]}]