Pilihan Jokowi Tunjuk Listyo Calon Tunggal Kapolri Diapresiasi Tokoh Islam Solo

Kusumawati - Rabu, 20 Januari 2021 10:04 WIB
Awod SH undefined

SOLO (Soloaja.co) - Pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kabagreskrim Komjen Polisi Listiyo Sigit Prabowo sebagai Calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Polisi Idham Aziz, dinilai tepat.

Bahkan fit and proper rest yang dilakukan DPR-RI pada 19 Januari 2021, didukung banyak tokoh. Satu diantaranya Awod SH, salah satu aktifis Islam di Kota Solo.

"Sebagai aktifis Islam Solo, saya tergolong dekat dengan Pak Sigit –Komjen Listyo Sigit Prabowo, red- saya mengenalnya saat awal beliau menjadi Kapolresta Kota Surakarta." Kata Awod yang juga seorang pengacara, Selasa 19 Januari 2021.

Yang paling teringat, ketika itu ada penembakan tersangka teroris, beliau banyak membantu memberikan kemudahan sehubungan dengan identifikasi jenazah oleh keluarga, termasuk juga membantu mereduksi semua gejolak yang biasanya terjadi, saat itu tidak ada penolakan terhadap jenazah, sehingga jenazah bisa dimakamkan dengan proses cepat, dan lancar padahal di berbagai tempat –saat itu- banyak terjadi diberbagai tempat terjadi penolakan hingga membuat suasana daerah tidak kondusif.

Diakui, hingga kini masih saja pro kontra atas pencalonlan tunggal tersebut, banyak pihak mempertanyakan alasan mendasar apa yang membuat keputusan Presiden Jokowi tersebut, selain membuatnya tanpa tandingan juga masih muda sekali, hingga seakan ‘melangkahi’ para senior-seniornya, pro kontra ini baik dilahirkan secara formal maupun melalui cuitan – cuitan di dunia maya.

"Sebagai anggota Majelis Syura DPP Partai Bulan Bintang saya mengerti betul perjalanan karier beliau hingga sekarang sebagai Kabagreskrim, kerana kita (saya dan Pak Sigit) hampir tidak pernah putus kontak, mulai dari Kapolresta, Kasubdit Bareskrim Polri, Direktur Reskrim, Ajudan Presiden, Kapolda hingga sekarang, “lurus dan tanpa kompromi” itu adalah ciri khas beliau selain totalitas dalam menjalankan tugas tanpa mengenal waktu," tandasnya.

Pola – pola seperti inilah yang juga dijalankan oleh Jokowi saat menjabat Walikota Surakarta hingga sekarang saat menjadi Presiden Republik Indonesia, maka dinilai wajar apabila Jokowi menetapkannya sebagai calon tunggal Kapolri, karena Kapolri ini nantinya akan membantu tugas Presiden sehari – hari dalam kaitan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kalau keduanya sudah memiliki kedekatan emosional maka ini akan menjadi nilai plus, dan masyarakatlah nantinya akan diuntungkan. Dan pPilihanPresiden Jokowi ini bagi Saya adalah realistis dan logis, maka pada hari ini tidak ada alasan bagi DPR RI untuk tidak menyetujui usulan dari Pemerintah untuk menempatkan Komisari Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) sebagai pengganti Jenderal Idham Aziz." Tandasnya.

Bagikan

RELATED NEWS