Peternak Dan Pengusaha Katering Soloraya Deklarasi Migrasi ke Elpiji Non-subsidi 5,5 kg

Kusumawati - Senin, 12 Oktober 2020 00:31 WIB
Pinky Movement. Sales Branch Manager Pertamina MOR IV Wilayah Solo dan Sekitar, Shandy Rahadian memberi penghargaan bagi salah satu perwakilan asosiasi peternak yang beralih menggunakan elpiji 3 kg undefined

SOLO - Sejumlah peternak ayam dan pengusaha katering se Soloraya mendeklarasikan diri bermigrasi dari elpiji 3 kg bersubsidi ke elpiji 5,5 kg nonsubsidi untuk kegiatan bisnis.

Deklarasi yang dibacakan oleh Lilik Gunawan dari kelompok peternak ayam Joper Rizqi Jaya, diikuti asosiasi ternak ayam boiler Wonogiri, kelompok ternak margo Seneng, asosiasi penyelenggara makanan Boyolali dan PT Rocket Chicken Indonesia, dalam acara pinky movement, di Karanganyar, Minggu 11 Oktober 2020.

"Kalau dilihat harganya jauh lebih murah karena bersubsidi dari pada 5,5 kilogram. Tapi ini menjadi komitmen kami, dengan pertimbangan keamanan, efisiensi, dan toleransi, karena elpiji 3 kg diperuntukkan bagi orang miskin dan kita bukan kategori itu," kata Agung Supriyono, ketua harian paguyuban ternak ayam joper Rizqi Jaya.

Terkait kelebihan elpiji 5,5 kg non subsidi Bright Gas, ketua asosiasi penyelenggara makanan Boyolali (APMB) Johan Setiawan punya testimoni.

"Elpiji 5,5 kg lebih aman karena penggunanya tidak sering melepas atau mengganti regulator yang kerab mengakibatkan kebocoran gas. Untuk memasak yang penggunaanya relatif lama dibutuhkan tabung yang tidak cepat seperti Bright Gas." Tandas Johan.

Tabung elpiji 5,5 kg yang ukurannya lebih besar juga tidak memakan tempat karena satu tabung bisa untuk beberapa kompor, dibanding tabung elpiji 3 kg yang lebih kecil sehingga butuh banyak tabung untuk kebutuhan beberapa kompor.

"Karena semburan gas besar, memasak menggunakan Bright Gas akan lebih cepat matang," kata Johan.

Sales Branch Manager Pertamina MOR IV Wilayah Solo dan Sekitar, Shandy Rahadian, yang menyaksikan deklarasi mengatakan, Pertamina mengapresiasi para peternak ayam dan para pelaku usaha katering yang bermigrasi dari elpiji 3 kg bersubsdi ke elpiji nonsubsidi dalam menjalankan usaha. Karena itu, Pertamina akan memenuhi kebutuhan mereka.

"Selain deklarasi, tadi ada penukaran langsung dari elpiji 3 kg ke 5,5 kg. Namun penukaran di sini hanya stimulan saja dan selanjutnya diikuti para pelaku usaha, peternak dan pengusaha katering, di masing masing daerah. Kami terus sosialisasi kan hal ini," katanya.

Agar penukaran di masing-masing daerah lancar, lanjut Shandy, ke depan, Pertamina akan terus berkomunikasi dan melakukan sosialisasi terhadap para pelaku usaha.

Bagikan

RELATED NEWS