Petani Bunga Tawangmangu Ikuti Demonstrasi Kultur Jaringan Tanaman Hias Komersil
KARANGANYAR (Soloaja.co) - Petani bunga desa Nglurah Tawangmangu mendapatkan sosialisasi dan demonstrasi kultur jaringan tanaman hias. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serba Guna RT 02 RW 10 Lingkungan Nglurah, Tawangmangu, Sabtu 18 Februari 2023.
Sosialisasi digelar oleh Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 100 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, diikuti oleh 30 petani tanaman hias di Desa Nglurah.
- BPJS Ketenagakerjaan Surakarta Gandeng Lembaga Keuangan Sasar Kepesertaan Penerima KUR
- Aji Santoso, Mahasiswa UNS Raih Juara 3 Lomba Orienteering Tingkat Nasional
Kegiatan sosialisasi kultur jaringan tersebut bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang ada di Desa Nglurah atau yang dikenal dengan sebutan Kampung Sewu Kembang karena menjadi habitat berbagai tanaman hias dan obat-obatan langka.
Ketua Tim KKN, Oktavian Rosy Aryanto menjelaskan bahwa teknologi kultur jaringan merupakan salah satu metode perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian dari tanaman.
“Kemudian, ditumbuhkan dalam lingkungan terkendali dan aspetik atau in vitro sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman baru. Semoga dapat bermanfaat bagi para petani karena metode ini dapat menghasilkan bibit yang unggul dan meningkatkan keragaman genetik serta regenerasi sel tanaman yang telah direkayasa menjadi transgenik sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan nilai jual tanaman hias untuk petani,” jelas Oktavian dalam rilisnya, Selasa 21 Februari 2023.
- Kapolri Bersinergi dengan PSSI, Komitmen Berantas Mafia Bola
- Cetak 224 Eksportir Baru, LPEI Terus Dorong UMKM Mendunia
Kegiatan sosialisasi diawali dengan pemaparan materi oleh Riana Murti Handayani dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNS, yang menjelaskan tentang pengenalan teknologi kultur jaringan, faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik dari luar maupun dalam.
Selain itu, Ia juga menjelaskan pembuatan media kultur jaringan, sterilisasi, subkultur, penanaman planlet, dan juga terkait menajemen usaha pembibitan tanaman menggunakan teknik kultur jaringan.
Usai pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung. Kegiatan diawali dengan menyeterilkan alat dan bahan serta eksplan, penanaman anggrek dan kuping gajah, dan juga mempraktikkan subkultur pada tanaman kantong semar.
- Binaan PORBIN, Tim Voli Putri Jakarta BIN Juarai Putaran Kedua Proliga 2023
- Festival Hadrah Meriahkan Isra' Mi'raj Kota Solo
“Melalui sosialisasi ini diharapkan masyarakat Desa Nglurah mendapat wawasan serta ilmu baru mengenai teknologi kultur jaringan bagi tanaman. Harapannya, petani dapat menerapkannya dalam budidaya tanaman hiasnya secara mandiri dan dapat melakukan perbanyakan tanaman hias dengan hasil bibit yang unggul,” imbuh Oktavian Rosy Aryanto.
Maryanto, S.Pd. selaku Ketua Karang Taruna Lingkungan Nglurah beserta jajarannya juga turut menyambut baik adanya kegiatan ini.
“Lingkungan Nglurah merupakan sentra tanaman hias yang 98% masyarakatnya menggantungkan matapencahariannya pada tanaman hias, tetapi di sisi lain budidaya tanaman hias masih dilakukan secara konvensional. Harapannya dengan diadakan sosialisasi ini bisa memberikan wawasan dan ketrampilan baru dalam tanaman hias sekaligus menjadi jawaban atas kesulitan masyarakat dalam memperbanyak tanaman hias,” ungkapnya.