Perusahaan di Indonesia yang Menggunakan PLTS
JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap adalah suatu solusi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia karena pembangkit ini mampu memanfaatkan energi terbarukan di daerah perkotaan yang memiliki lahan terbatas.
Dilansir dari Sun Energy, penggunaan energi alternatif di gedung komersial, seperti pabrik, Gedung kantor, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan lainnya, terbukti lebih hemat, efektif, dan efisien.
Pemerintah telah mulai mendukung penggunaan energi terbarukan dengan PLTS dengan menetapkan target bauran energi di Indonesia sebesar 23% pada tahun 2025. Untuk mendukung penggunaan energi baru dan terbarukan, pemerintah juga telah mulai menerapkan energi surya untuk menerangi fasilitas publik.
- Waspada! 6 Juta Data NPWP Bocor, Ini Dampaknya Bagi Masyarakat
- Tidak hanya Tupperware, Inilah Beberapa Brand Terkenal yang Akhirnya Bangkrut
- Kehilangan Salah Satu AirPods Anda? Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
Dilansir dari indonesia.go.id, pemerintah juga menargetkan emisi nol bersih (net zero emission) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Salah satu langkahnya adalah program pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap secara luas, yang mencakup sektor rumah tangga, ekowisata, industri, serta bangunan komersial dan sosial.
Pemanfaatan energi baru terbarukan, terutama PLTS atap, telah meluas di berbagai sektor industri. PLTS merupakan salah satu jenis energi baru terbarukan (EBT) yang semakin diminati.
Instalasinya yang mudah dan cepat dinilai sesuai dengan kebutuhan sektor industri, karena dapat diterapkan pada berbagai jenis bangunan dengan kebutuhan yang berbeda. Dengan memanfaatkan radiasi matahari, PLTS dapat menghasilkan energi listrik secara optimal, mengingat nilai rata-rata radiasi matahari di Indonesia mencapai 4,8 kWh/m2.
Pemanfaatan PLTS memberikan sederet manfaat bagi bisnis. Berikut perusahaan yang memanfaatkannya.
Perusahaan yang Manfaatkan PLTS
Berikut beberapa perusahaan yang memanfaatkan PLTS sebagai aksi nyata terhadap lingkungan:
PT Blue Bird Tbk (BIRD)
PT Blue Bird Tbk (BIRD) telah memasang sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Kantor Pusat Bluebird, Jakarta Selatan. Panel surya yang dipasang memiliki kapasitas 215,6 kilowatt peak (kWp) dan diperkirakan mampu mereduksi lebih dari 2.000 ton emisi karbon setiap tahunnya.
Wakil Direktur PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono mengatakan, pemasangan panel surya ini sejalan dengan komitmen Bluebird untuk mengurangi emisi hingga 50% pada 2030. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan melalui penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).
Bluebird menyadari bahwa perbaikan kualitas udara dan pengurangan emisi dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk transisi ke energi bersih dengan memanfaatkan cahaya matahari, yang diperkirakan dapat mengurangi 2.000 ton emisi karbon.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia, telah mengambil langkah progresif dalam penggunaan energi terbarukan dengan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di kantor mereka, Grha Unilever, di kawasan BSD sejak tahun 2020.
Dengan mengusung tema bangunan hijau, UNVR berkomitmen untuk mengintegrasikan konsep bangunan yang ramah lingkungan, guna mengurangi jejak karbon dan mempromosikan prinsip keberlanjutan.
PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC)
PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), yang bergerak sebagai produsen dan distributor bahan bangunan serta plastik dengan beberapa produk ramah lingkungan, telah mengimplementasikan langkah-langkah keberlanjutan melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di tiga lokasi operasionalnya.
Instalasi PLTS ini diperkirakan dapat mengurangi emisi CO2 hingga 4.783 metric ton per tahun. Di situs resminya, Impack Pratama menyatakan akan melanjutkan upaya pemasangan PLTS di setiap fasilitas pabrik dan gudang distribusi IMPC.
Perusahaan senantiasa berkomitmen untuk mewujudkan dan meningkatkan skor ESG yang berkaitan dengan kegiatan bisnisnya, dengan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di lingkungan sekitarnya.
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO)
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah meluncurkan berbagai program energi hijau, khususnya untuk mengurangi penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan.
Program energi hijau yang dijalankan sejalan dengan visi perusahaan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pabrik Sido Muncul.
Perusahaan terkemuka di sektor jamu dan farmasi di Indonesia ini telah menerapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber energi terbarukan di fasilitas operasionalnya. Sejak 2021, PLTS yang dikembangkan oleh SUN Energy, telah menyuplai sekitar 18% dari total kebutuhan energi listrik untuk operasional pabrik Sido Muncul di Semarang.
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
Unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), resmi mengoperasikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang terpasang di area seluas 11,4 hektar dengan kapasitas 9,8 MWp dan disebutkan menjadi PLTS Atap terbesar di Indonesia.
Langkah Tjiwi Kimia ini sejalan dengan komitmen untuk meningkatkan kinerja ESG dalam setiap aspek bisnis dan operasional APP Sinar Mas, yang juga tercantum dalam Sustainability Roadmap Vision 2030.
PT Danone (Danone-AQUA)
Danone Indonesia, melalui Danone-AQUA, melalui pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 2.919 kiloWatt peak (kWp) di pabriknya yang terletak di Klaten, Jawa Tengah. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) hingga 3.340 ton per tahun.
Total luas atap yang dipasang panel surya di pabrik Klaten adalah 16.546 meter persegi, dengan 8.340 unit panel surya yang masing-masing menghasilkan daya sebesar 350 Watt peak (Wp).
Dengan jumlah dan daya panel surya tersebut, PLTS Atap di pabrik Klaten dapat menghasilkan rata-rata energi sebesar 12.500 kilo Watt hours (kWh) per hari, dan berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 3.340 ton CO2 per tahun.
PT Surya Pratista Hutama
Surya Pratista Hutama menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di pabrik Sidoarjo, yang menghasilkan 325.517 kWh energi bersih per tahun dan mengurangi 253 ton emisi karbon dioksida. Langkah ini mendukung produksi ramah lingkungan dan memenuhi permintaan konsumen yang semakin peduli terhadap keberlanjutan.
PT Global Dairy Alami (GDA)
Global Dairy Alami telah menerapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mendukung operasional yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.
- Waduh! Bangun Rumah Sendiri Kena Pajak 2,4 Persen Mulai 2025
- Facebook Akhirnya Akui Gunakan Foto Publik Milik Pengguna untuk Melatih AI
- Kenali Fenomena Jouhatsu yang Menarik Perhatian di Kalangan Masyarakat Jepang
Penggunaan PLTS ini juga memperkuat citra perusahaan sebagai bisnis berkelanjutan, menarik konsumen yang peduli terhadap lingkungan, serta mengurangi emisi karbon dan mendukung kebijakan pemerintah mengenai energi terbarukan.
Itu dia beberapa perusahaan yang telah memanfaatkan PLTS sebagai energi terbarukan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 19 Sep 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 20 Sep 2024