Perubahan dan Adaptasi Ekonomi Masyarakat Indonesia di Era Pandemi Covid19
Soloaja.co - Covid19 masih menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat lokal, namun juga dunia yang merasakan dampak dari dahsyatnya wabah ini.
Covid19 yang berasal dari kota Wuhan yang sudah merenggut lebih dari 1 juta korban. Di Indonesia sendiri untuk data terakhir pada Mei 2021 kasus Covid19 sudah mencapai 1,7 juta dengan hampir 50 ribu orang meninggal dunia.
Virus yang menyebabkan Covid19 terutama di transmisikan melalui doplet (percikan air liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin atau bahkan menghembuskan nafas. Droplet ini terlalu berat dan tidak dapat bertahan di udara, sehingga dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau permukaan lainnya.
Dalam dunia usaha yang sedang mengalami tantangan yang amat berat. Tercatat sekitar setengah dari 3,3 miliar pekerja di dunia menghadapi resiko kekurangan uang dan kehilangan pekerjaan dalam berbagai tingkatannya. Begitu juga sektor ekonomi informal juga terpukul hebat.
Jutaan petani di dunia begitu juga para pekerja migran mengalami situasi ekonomi yang berat dan berkurang atau bahkan hilangnya penghasilan mereka. Direktur Jendral WHO pada September 2020 menyatakan bahwa ekonomi global akan dapat kontraksi triliun dollar Amerika Serikat pada tahun 2020.
Banyak Negara memberi berbagai paket stimulus ekonomi, tetapi investasi besar ini tidak bisa menghilangkan akar dari masalahnya. Yaitu penyakit dan pandemi yang amat membebani sistem kesehatan, mendisrupsi ekonomi dan menimbulkan kekhawatiran yang meluas serta ketidakpastian situasi.
Untuk situasi saat ini, perekonomian di Indonesia bisa dikatakan sangat rentan, karena menurunnya jumlah permintaan mengakibatkan banyak para pekerja yang kehilangan jam kerjanya. Untuk saat ini, banyak masyarakat yang memanfaatkan momentum ini agar bisa bertahan hidup dengan mengalirkan ide dan kreativitas diri agar dapat memanfaatkan peluang yang saat ini sedang terjadi.
Contohnya dengan membuat masker sekali pakai non medis yang murah meriah dan ramah lingkungan, para pencari uang juga memanfaatkan hal ini untuk membuat bisnis baru, misalnya strap masker. Strap masker saat ini menjadi trend atau fashion yang akan mempercantik diri. Banyak orang menggunakan barang ini khususnya kaum remaja dan muda – mudi yang memilih strap mask mereka yang lucu – lucu dan bisa menambah daya Tarik mereka.
Fenomena tersebut tentu saja dapat mendongkrak perekonomian masyarakat karena menambahnya lapangan pekerjaan untuk merangkai strap mask tersebut sehingga perekonomian masyarakat di sekitar bisa menjadi terangkat dan mengalami sedikit perubahan di tengah pandemi yang sedang melanda dunia.
Tentu dalam aspek perekonomian terutama di Indonesia akan sangat mengalami penurunan saat terjadinya pandemic yang melanda dunia ini.
Akan sangat mengalami penurunan saat terjadinya pandemic yang melanda dunia ini. Akan tetapi lama kelamaan masyarakat akan menjadi terbiasa dan akan mudah beradaptasi dengan situasi yang sedang melanda dunia dan mulai membentangkan kreativitasnya untuk bertahan hidup dan menambah pendapatan untuk memenuhi kebutuhannya.
Untuk saat ini masyarakat sudah mulai beradaptasi dan perekonomian di dalam masyarakat lambat laun sudah mulai membaik dan mengalami perubahan meskipun tidak terlalu signifikan.
Penulis : Rinadhin Faizah [Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa]