Perkuat JKN, BPJS Kesehatan Sinergi PWRI, Ungkap Capaian 98,62% Peserta Se-Indonesia
SOLO (Soloaja.co) - BPJS Kesehatan terus memperkuat sinergi dengan berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan literasi dan pemahaman publik terhadap Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Langkah ini diwujudkan melalui kegiatan bertajuk “Sinergi Program JKN Bersama Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI)” yang digelar di Kota Surakarta, Rabu (9/10).
Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan, David Bangun, menjelaskan bahwa forum diskusi dengan anggota PWRI ini bertujuan membahas hak, kewajiban, serta kemudahan layanan bagi peserta JKN. David mengungkapkan, per 1 Oktober 2025, jumlah peserta JKN telah mencapai 282,75 juta atau 98,62 persen dari total penduduk Indonesia.
- Sambut Tren Dinamis, Grand Mercure Soba Perkuat Sinergi dengan Vendor Pernikahan
- Penyesuaian AD/ART Jadi Agenda Utama Munaslub AFPI 2025
JKN Capai Target RPJMN 2020-2024
"Capaian tersebut menandai keberhasilan Program JKN yang telah berjalan selama satu dekade sejak diluncurkan pada tahun 2014, sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yang menargetkan capaian 98 persen peserta JKN. Hal ini menjadi kebanggaan bersama dan menjadikan Program JKN sebagai asuransi kesehatan terbesar di dunia," ujar David Bangun.
David menegaskan BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan. Inovasi yang diterapkan antara lain penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas tunggal, yang memungkinkan peserta mendapatkan pelayanan hanya dengan menunjukkan KTP.
Inovasi Digital Pangkas Antrean dan Waktu Tunggu
Peningkatan layanan juga berfokus pada digitalisasi. BPJS Kesehatan mengembangkan akses layanan digital seperti antrean online di Aplikasi Mobile JKN, yang memudahkan peserta mendapatkan nomor antrean di fasilitas kesehatan tanpa harus mengantre lama.
- Hari Batik Nasional, Rotary Solo Lomba Fashion Show Amal Pemberantasan Polio
- Parade Selera Rasa di Mangkunegaran Hadirkan 250+ UMKM dan 15 Ribu Porsi Makanan Gratis!
"Lalu terdapat simplifikasi proses rujukan untuk peserta dengan kondisi tertentu seperti hemodialisis, thalassemia, hemofili, dan peserta Program Rujuk Balik (PRB)," terang David.
Upaya ini terbukti efektif, tercermin dari peningkatan Customer Satisfaction Index (CSI) peserta yang naik dari 81,5 (2020) menjadi 92,1 (2024), serta peningkatan tingkat pemahaman peserta dari 91,8 menjadi 96,5.
Skrining Kesehatan untuk Lansia dan Apresiasi PWRI
Sebagai langkah promotif dan preventif, BPJS Kesehatan juga mengembangkan Skrining Riwayat Kesehatan yang dapat diakses melalui Aplikasi Mobile JKN, PANDAWA, atau dibantu petugas di fasilitas kesehatan.
"Melalui Skrining Riwayat Kesehatan, peserta akan mendapatkan pemahaman lebih baik terhadap kondisi kesehatan, serta pencegahan risiko penyakit sejak dini," jelas David.
- Kejar Indonesia Emas 2045, SMA Pradita Dirgantara Ditetapkan Sekolah Garuda
- Sering Lakukan Hal Ini? Hati-Hati, 5 Kebiasaan Boros Ini Bikin Boncos!
Wakil Ketua Umum PB PWRI, Setyanto P Sentosa, mengapresiasi langkah BPJS Kesehatan, terutama terkait kemudahan layanan digital yang sangat membantu para lansia.
"Banyak kemudahan yang dirasakan. Kami pun selalu mendapatkan update informasi dari BPJS Kesehatan. Saya menilai pelayanan BPJS Kesehatan sudah bagus. Jarang sekali saya mendengar keluhan dari anggota soal layanan BPJS Kesehatan," kata Setyanto, yang juga menyebut PWRI rutin mengadakan olahraga bersama untuk menjaga kebugaran anggota.
Acara sinergi ini juga dimeriahkan dengan edukasi dari dr. Boyke tentang pentingnya menjaga pola makan, olahraga, dan istirahat yang cukup di usia senja.