Pasar-pasar di Indonesia yang Memiliki Keunikan Sendiri

Redaksi Daerah - Rabu, 06 Maret 2024 17:06 WIB
Pasar Terapung Lok Baintan (atourin)

JAKARTA - Pasar tradisional ternyata tidak hanya sebagai tempat untuk transaksi jual-beli saja. Pasar-pasar tersebut juga menyimpan banyak kearifan lokal yang menarik.

Di Indonesia, ada beragam pasar unik yang memiliki karakteristik masing-masing, yang dapat menimbulkan rasa penasaran bagi para wisatawan untuk mengunjunginya.

Dilansir dari laman Kemenparekraf belum lama ini, kehadiran pasar-pasar unik ini tidak terlepas dari keberagaman budaya di setiap daerah yang tercermin dalam cara bertransaksi dan lokasi pasar yang unik. Beberapa pasar tradisional di Indonesia bahkan menawarkan produk-produk yang tidak biasa.

Daya tarik inilah yang menarik minat banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi pasar-pasar unik di Indonesia secara langsung.

Berikut ini beberapa pasar unik di Indonesia yang dapat kalian kunjungi.

Deretan Pasar Unik di Indonesia

Pasar Terapung Lok Baintan

Berbelanja ke pasar tradisional yang terletak di pinggir jalan atau menawarkan pemandangan indah mungkin sudah biasa. Tapi, bagaimana jika berbelanja dan bertransaksi dari atas perahu? Kalian bisa mampir ke Pasar Terapung Lok Baintan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pasar Terapung Lok Baintan (atourin)

Pasar Terapung Lok Baintan telah beroperasi sejak abad ke-18 di sepanjang tepi Sungai Martapura. Mayoritas pedagang berasal dari kampung sekitarnya, seperti Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, Sungai Saka Bunut, Sungai Madang, Sungai Tanifah, dan Sungai Lok Baintan.

Ada dua opsi untuk mencapai Pasar Terapung Lok Baintan dari pusat kota. Opsi pertama dengan menelusuri Sungai Martapura menggunakan klotok, sebuah jenis sampan bermesin. Dengan menggunakan klotok, perjalanan dari pusat kota ke pasar terapung hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Opsi kedua menggunakan kendaraan darat seperti mobil atau motor, tetapi ini memakan waktu lebih lama, sekitar satu jam, karena jalan yang berat dan berliku-liku.

Tidak seperti pasar lainnya, di pasar ini masih menggunakan sistem barter, menciptakan suasana seolah kita dihantarkan kembali ke masa lampau.

Pasar Bisu

Pasar bisu merupakan warisan turun-temurun di mana pembeli dan penjual tidak berkomunikasi seperti biasanya, melainkan menggunakan bahasa isyarat. Lokasinya berada di Desa Cibadak, Kecamatan Tanah Datar, Kabupaten Tanah Datar.

Pasar ini tidak beroperasi setiap hari, melainkan hanya pada hari Selasa. Keunikan pasar ini menarik perhatian karena transaksinya yang dilakukan tanpa suara, hanya dengan menggunakan bahasa isyarat dan tangan yang tersembunyi di balik kain sarung atau penutup lainnya.

Oh ya, perlu kalian tahu, pasar ini tidak menjual sayur atau buah lainnya, tapi menjual hewan ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing.

Pasar Papringan

Salah satu pasar yang menarik untuk dikunjungi di Indonesia adalah Pasar Papringan. Berbeda dengan pasar tradisional lainnya, Pasar Papringan memiliki keunikan tersendiri dengan menggunakan pring (bambu) sebagai alat pembayaran.

Pasar Papringan (Shutterstock/Solali)

Tidak serta-merta membawa bambu berukuran besar, pengunjung perlu menukarkan uang dengan kepingan bambu terlebih dahulu, dengan setiap keping bambu bernilai Rp2.000. Setelah itu, pring tersebut dapat digunakan untuk membeli makanan tradisional, bumbu dapur, dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya.

Jika tertarik untuk berkunjung, pasar unik ini berlokasi di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pasar ini hanya buka pada hari Minggu Wage dan Minggu Pon, mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WIB.

Pasar Triwindu

Pasar Triwindu terletak di pusat Kota Solo, dekat dengan Candi Mangkunegaran dan Ngarsopuro. Pasar ini didirikan sebagai perayaan dari kenaikan tahta Adipati Sri Mangkunegara VII yang ke-24, yang dalam tradisi Jawa disebut sebagai tiga windu (Triwindu), yang berarti 24 tahun.

Pasar Triwindu (pariwisatasolo.surakarta.go.id)

Berdiri sejak tahun 1939, pasar ini menawarkan berbagai macam barang antik seperti guci, pring antik, lampu-lampu antik, topeng, dan juga uang kuno yang digunakan pada abad ke-19. Sampai sekarang, Pasar Triwindu masih menjadi tujuan favorit bagi para kolektor barang antik, baik dari dalam negeri maupun dari turis mancanegara/asing.

Pasar Tomohon

Berbeda dengan pasar tradisional pada umumnya yang biasanya menjual potongan daging sapi, ayam, dan berbagai jenis sayuran, Pasar Tomohon di Sulawesi Utara memiliki ciri khas yang sangat berbeda. Pasar tradisional yang unik ini dikenal sebagai pasar ekstrem karena menawarkan berbagai macam daging dari satwa liar, termasuk daging ular dan kelelawar.

Meskipun terdengar ekstrem, namun Pasar Tomohon tetap menjadi destinasi wisata yang populer di seluruh dunia. Hal ini tidak lepas dari suasana alam yang sejuk dan asri di sekitarnya, karena Pasar Tomohon terletak di antara Gunung Lokon dan Gunung Mahawu.

Pasar Kaget

Pasar ini adalah pasar tradisional khas suku Dani dalam melakukan kegiatan jual beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pasar tersebut terletak di tengah-tengah hutan belantara di daerah Wamena, Papua.

Di pasar ini, barang-barang khas suku Dani, salah satu suku asli Papua dijual, seperti koteka, noken (tas wanita Papua), tombak, hingga perhiasan yang terbuat dari taring babi. Pasar tersebut beroperasi secara dadakan, mirip dengan pasar kaget pada umumnya. Namun, yang membedakan adalah lokasinya yang berada di tengah-tengah hutan belantara.

Itulah beberapa pasar unik di Indonesia. Bagaimana? Benar-benar unik dan menarik, bukan?

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 02 Mar 2024

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 06 Mar 2024

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS