PARMUSI Jateng Gelar Muswil ke-4, Menuju Kemandirian Ekonomi Umat

Kusumawati - Minggu, 12 Oktober 2025 17:30 WIB
Muswil ke 4 PARMUSI Jateng di Hotel Syari'ah Solo dihadiri KeTum Prof DR Husnan Bey Fananie (Soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) - Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) Wilayah Jawa Tengah menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-4 dengan mengusung tema “Menuju Kemandirian Ekonomi Umat” di Hotel Syariah Solo, Minggu (12/10/2025).

Acara ini dihadiri oleh 23 utusan Pimpinan Daerah dari total 90 peserta, menandai momen penting pergantian kepemimpinan dan penajaman strategi ekonomi umat.

Muswil dibuka oleh Ketua Panitia, Rus Utaryono S.H., M.Kn., dan turut dihadiri oleh Ketua Umum PP Parmusi, Prof. DR. Husnan Bey Fanani.

Kemandirian Ekonomi Adalah Harga Mati

Panitia Muswil, Rus Utaryono, menegaskan bahwa kemandirian ekonomi adalah harga mati yang menjadi tujuan utama Parmusi. "Melalui Muswil ini nanti akan ada harapan baru dari pengurus yang akan berganti dan disahkan nanti," ujarnya.

Ketua Pimpinan Wilayah Parmusi Jateng, Anding Sukiman S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa Parmusi bukanlah partai politik, melainkan wadah persaudaraan yang menyatukan tokoh-tokoh dari berbagai latar belakang, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan.

Solusi Kemiskinan Melalui Inovasi Pertanian

Anding Sukiman menyoroti kondisi riil di Jawa Tengah, di mana mayoritas warga adalah petani, sementara angka kemiskinan masih tinggi (hampir 10%) dengan garis kemiskinan yang dinilai tidak realistis. Ia melihat potensi ekonomi desa yang luar biasa di sektor peternakan, perikanan, dan pertanian yang belum digarap serius.

Selama lima tahun terakhir, Parmusi Jateng berupaya menjembatani hasil penelitian perguruan tinggi dengan kebutuhan petani. Mereka menggandeng dosen-dosen seperti Profesor Doktor Muhammad Nur dan Profesor Doktor Indah Prihatini untuk membangun teknologi terapan.

"Sektor hulu kita buat mekanisasi pertanian berbasis Android seperti bioteknologi. Untuk hilir menghasilkan pupuk dan sembako yang bisa bermanfaat untuk kemandirian ekonomi umat," jelas Anding.

Hasilnya cukup signifikan. Lahan sawah yang awalnya subur berkat bioteknologi kembali subur dengan biaya produksi yang murah. Petani di Kabupaten Pekalongan, misalnya, mengalami peningkatan panen dari 5 ton menjadi 10 ton per hektare. Bahkan, bioteknologi ini juga sukses menangani kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi dengan biaya pengobatan yang sangat rendah.

Regenerasi Kepemimpinan dan Visi Bangkit dari Desa

Dalam Muswil ke 4 ini, Anding Sukiman menyatakan diri sengaja tidak mencalonkan diri kembali menjadi ketua setelah dua periode agar memberi ruang bagi kepemimpinan baru yang siap melanjutkan perjuangan.

“Memimpin kan tidak harus di depan. Kami siap bersama membangun,” katanya, menyebut beberapa tokoh yang siap menggantikannya, termasuk Dr. Syamsudin (Dekan Fakultas Fisipol Universitas Proklamasi Jogja) dan Profesor Doktor Muhammad Nur.

Sementara itu, Ketua Umum PP Parmusi, Prof. DR. Husnan Bey Fanani, menekankan gerakan Parmusi sebagai gerakan humanis yang mengutamakan umat. "Gerakan kita adalah gerakan humanis kemanusiaan, kemakmuran, pembangunan, pendidikan, dakwah, dan gerakan sosial kemasyarakatan," ujarnya.

Prof. Husnan juga menegaskan visi besar organisasi: Membangun kebanggaan umat, marwah umat, harga diri umat, dengan salah satu misinya adalah "Bangkit dari Desa untuk Indonesia."

Editor: Redaksi

RELATED NEWS