Paparkan Strategi Pemulihan Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Gubernur Jawa Tengah Ajak Mahasiswa UNS ikut Berkontribusi

Kusumawati - Selasa, 06 April 2021 06:32 WIB
Ganjar Pranowo Gubernur Jateng undefined

SOLO (Soloaja.co) - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk ikut berkontribusi dalam pemulihan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kalangan akademisi peneliti perguruan tinggi bisa punya andil besar dalam pemulihan ekonomi, salah satunya dengan mengembangkan atau menciptakan vaksin covid19,” ungkap Ganjar saat menjadi pembicara dalam Webinar Strategi dan Implementasi Pemulihan Bisnis, Ekonomi, dan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Center for Fintech and Banking (UNS Fintech Center), beberapa waktu lalu.

Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa komitmen yang di reschedule antara Indonesia dengan India sebagai pengekspor vaksin. India memutuskan untuk menghentikan kebijakan ekspor vaksinnya setelah angka positif Covid-19 di India meningkat.

Ganjar Pranowo memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2020 mengalami penurunan hingga -2,07%. Bahkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah mengalami penurunan yang lebih parah yakni sebanyak -2,65%.

“ Tahun 2018 sampai 2019 kita mulai optimis kita (Jawa Tengah) lebih tinggi terus di atas nasional. Tapi tiba-tiba di tahun 2020 triwulan pertama mulai turun, jatuh cukup drastis begitu terus ambleg sampek minus. Saya kira di triwulan kedua dan triwulan ketiga mulai bangkit pelan-pelan sampai dengan triwulan keempat,” terang Ganjar saat memaparkan data mengenai pertumbuhan ekonomi triwulan Jateng dan Nasional.

Selain berdampak ke sektor perekonomian, wabah Covid-19 juga berdampak ke beberapa sektor, seperti kesehatan, sosial, keuangan, pariwisata, dan pelaku usaha. Pengangguran dan kemiskinan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang sangat besar bagi Pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, Ganjar menyampaikan beberapa strategi untuk memulihkan perekonomian nasional pascapandemi Covid-19. Menurutnya, salah satu prasyarat ekonomi tumbuh adalah dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dan vaksinasi Covid-19.

“Ini dua hal yang hari ini betul-betul kita pegang, kita ugemi bareng-bareng begitu ya. Jadi protokol kesehatannya lumayan ketat tapi hari ini rasanya kok longgar ya. Kemarin beberapa poster membuat survei-survei dari sisi ketaatan rata-rata menurun. Dan dari google move itu terlihat betul bahwa pergerakan kita ternyata memang sangat tinggi sekali. Itu menunjukkan bahwa memang kalau kita bicara 5M, mengurangi mobilitas kayaknya tidak terlalu ditaati,” imbuhnya.

Selain mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, vaksinasi Covid-19 juga mulai diberikan kepada masyarakat secara bertahap. Hingga saat ini tercatat total vaksinasi mencapai 901.216 orang dan akan terus bertambah. Hingga akhir Maret Ganjar mengatakan sudah sekitar 1,1 juta jiwa telah mendapat vaksinasi.

Ganjar juga memaparkan strategi berikutnya seperti meningkatkan daya beli masyarakat, menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat, mengelola sektor industri dan sektor ekonomi potensial, serta mendorong realisasi investasi.

Selain membicarakan strategi, beberapa program untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi nasional juga mulai di realisasikan di Jawa Tengah. Di bidang sosial, realisasi tersebut berupa pemberian program Sembako, Bansos PKH, Bansos tunai, prakerja, hingga BLT Dana Desa. Total dana yang digelontorkan untuk seluruh program di 2021 tersebut adalah Rp 4.306,89 M. Sementara di bidang ekonomi, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp 10.826,59 M untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi nasional di Jawa Tengah.

Upaya untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok juga mulai direalisasikan di Jawa Tengah. Ganjar mengatakan bahwa kebutuhan pangan di Jawa Tengah sudah bagus. Bahkan ketersediaan beras di Jawa Tengah diklaim akan surplus hingga 1,6 juta ton pada April dan Mei. Melihat potensi tersebut, Ganjar kembali mengajak mahasiswa UNS untuk ikut mengkaji peran Bulog sebagai pengendali harga dan pengelola persediaan kebutuhan pokok.

Sejumlah program lainnya seperti pengelolaan industri, digitalisasi ekonomi dan keuangan serta revitalisasi investasi melalui penyediaan destinasi investasi di wilayah Jawa Tengah juga mulai direalisasikan. Pemberian pelatihan kepada masyarakat agar terbiasa menggunakan platform digital dalam aktivitas perdagangan juga semakin gencar dilakukan. Kontribusi yang sama juga dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) yang membantu pengadaan QR code standart untuk pembayaran. *

RELATED NEWS