Panic to Magic: ISI Surakarta dan Komunitas Bantul Ubah Krisis Lingkungan Jadi Karya
YOGYAKARTA (Soloaja.co) – Program Ekologi Visual Nusantara: Potret Krisis dan Inovasi Seni untuk Kesadaran Lingkungan sukses digelar di Yogyakarta, memanfaatkan seni sebagai media advokasi ekologis. Proyek ini merupakan salah satu penerima Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Tahun Pendanaan 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
Bertujuan mendorong praktik seni berbasis riset dan kolaborasi komunitas, program ini diimplementasikan oleh tim dosen lintas ilmu dari ISI Surakarta. Tim pelaksana, diketuai oleh Endang Purwasari (Destinasi Pariwisata) bersama anggota dari Fotografi, Film dan Televisi, Seni Intermedia, serta Tata Kelola Seni, bekerja sama dengan Komunitas Panggung Perwira di Dusun Cabeyan, Panggungharjo, Sewon, Bantul.
- Pemprov Jateng dan Pegiat Sepeda Tanam Pohon Kritis di Kebun Raya Baturraden
- Milad Ke-113 Muhammadiyah, 5.000 Warga Solo Ikuti Jalan Sehat Muhammadiyah
Respons Kreatif terhadap Krisis Sampah Piyungan
Program ini lahir sebagai respons terhadap meningkatnya krisis lingkungan di Yogyakarta, terutama persoalan sampah yang memuncak pasca-penutupan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSa) Piyungan.
Kondisi tersebut, ditambah peningkatan suhu dan penyusutan ruang hijau, menegaskan betapa rentannya sistem pengelolaan sampah dan pentingnya literasi lingkungan.
Sebagai bagian dari PISN, proyek ini membekali pemuda-pemudi Komunitas Panggung Perwira dengan serangkaian workshop teknis, meliputi:
* Fotografi dokumenter dan teknik narasi visual.
* Citizen journalism.
* Pengenalan motion infographic sebagai media kampanye ekologis.
Peserta dibekali keterampilan mulai dari pemotretan, penyuntingan visual, hingga penulisan pesan ekologis yang berbasis riset data lingkungan. Tujuannya adalah memperkuat kapasitas komunitas dalam menganalisis situasi pasca-penutupan TPSa Piyungan dan menerjemahkan keresahan tersebut menjadi karya visual yang komunikatif.
- RKAT 2026 Unisri Fokus Menuju Akreditasi Unggul dan ASEAN Class
- BJA Group Konsisten Bangun Industri Bebas Deforestasi lewat Aksi Tanam Pohon Gamal ke-20 Juta
Pameran “Panic to Magic” Merangkum Perjalanan Komunitas
Rangkaian kegiatan PISN 2025 ini ditutup dengan festival seni dan pameran publik bertajuk “Panic to Magic”. Judul ini merangkum perjalanan emosional dan kreatif komunitas: dari kepanikan menghadapi perubahan lingkungan menuju lahirnya “magic” — keajaiban kecil yang tumbuh dari tindakan bersama, kreativitas warga, dan keberanian menghadapi krisis.
Karya foto dokumenter dan motion infographic yang diproduksi bersama warga ini menangkap dinamika warga Panggungharjo dalam merespons kondisi ekologis yang berubah. Fokus karya mencakup inisiatif warga dalam mengelola sampah, mengaktifkan ruang-ruang kreatif desa, serta membangun kesadaran ekologis melalui seni.
Pameran ini menjadi platform dialog penting yang menggabungkan kekayaan budaya Yogyakarta dengan isu lingkungan kontemporer. Program PISN sendiri merupakan wadah pendanaan nasional untuk mendorong inovasi seni berbasis riset, penguatan komunitas, dan penerapan teknologi kreatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
