Pameran Kaligrafi Tiongkok di Solo: Sajikan Live Painting hingga Kelas Gratis Shufa

Kusumawati - Sabtu, 17 Mei 2025 13:18 WIB
pameran lukisan kaligrafi Tiongkok Perhakkas Solo (soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) – Nuansa seni dan budaya Tiongkok terasa kental di Wisma Perhimpunan Persaudaraan Hakka Surakarta (Perhakkas), Jalan Sungai Sebakung Nomor 10, Lojiwetan, Solo, dalam pameran kaligrafi dan lukisan Tiongkok yang berlangsung pada 16–17 Mei 2025.

Acara ini terselenggara berkat kerja sama Perhakkas dengan Confucius Institute Universitas Sebelas Maret (UNS).

Yang membuat pameran ini istimewa, pengunjung tak hanya menyaksikan keindahan karya seni shufa (kaligrafi Tiongkok), namun juga diajak berpartisipasi langsung.

Para master shufa menampilkan aksi live painting yang memukau, kemudian memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mencoba menulis kaligrafi dengan kuas dan tinta di atas kertas panjang.

"Setiap Kamis kita membuka pembelajaran dan ini gratis. Untuk masyarakat dewasa silakan datang untuk belajar bagaimana shufa itu," ujar Rudy Harjanto, Wakil Sekretaris Perhakkas. Ia menambahkan, kelas belajar shufa ini telah berlangsung cukup lama dan menghasilkan banyak peserta berprestasi.

Sementara itu, Ketua Umum Perhakkas, Jerry Suwanto, menjelaskan bahwa pameran ini menghadirkan karya dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa UNS, pelajar SMA Bina Widya, hingga para master kaligrafi dari Solo, Klaten, Semarang, Jakarta, Malang, bahkan Singapura.

"Melalui karya seni shufa ini, sebuah karya menjadi bahasa seni yang universal," ujarnya.

Wakil Ketua Perhakkas, Utomo Kusmanto, menambahkan bahwa pameran ini menjadi ajang penting untuk memperkenalkan kaligrafi Tiongkok ke masyarakat luas. Ia berharap kegiatan ini bisa menumbuhkan minat generasi muda terhadap seni budaya Tiongkok, khususnya bahasa Mandarin dan kaligrafi.

Hal senada disampaikan Ketua Bidang Humas dan Teknologi Informasi Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Liliek Setiawan. Ia menyebut bahwa kegiatan ini memberikan peluang besar bagi siapa saja untuk terlibat dan menambah wawasan dalam seni dan budaya Tiongkok.

“Ini merupakan benefit bagi bangsa Indonesia yang berada di Timur, karena memudahkan kita mempelajari budaya dan seni Tiongkok sebagai bekal di era globalisasi,” katanya.

Mahasiswa jurusan Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok UNS, Tabitha Christabel Wahyudhy, juga turut memamerkan karyanya. Menurutnya, pameran ini menjadi wadah yang sangat berguna untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat mahasiswa dalam bidang seni.

"Meski karya saya belum sempurna, acara ini membantu saya mengenal lebih dalam kebudayaan Tiongkok," tutur mahasiswa yang akrab disapa Abel itu.

Pameran ini terbuka untuk umum dan berlangsung selama dua hari, Jumat dan Sabtu, 16–17 Mei 2025, mulai pukul 09.00 hingga 20.00 WIB.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS