Pameran ArtSura 2025: Rayakan Nostalgia dan Kebangkitan Seni Rupa Nusantara di Balekambang

Kusumawati - Minggu, 22 Juni 2025 09:03 WIB
Wawali Solo Astrid Widayani saat membuka Arsura 2025 di Raman Balekambang Solo (soloaja.co)

SOLO (Soloaja.co) – Pameran Seni Kontemporer ArtSura 2025 resmi digelar mulai 21 hingga 29 Juni 2025 di Taman Balekambang, Solo. Dengan mengangkat tema "Wedangan, Rindu, dan Kenangan," ajang ini menjadi ruang kreatif lintas generasi yang menyatukan kenangan kolektif dan gagasan kebudayaan dalam bentuk karya seni rupa kontemporer.

ArtSura bukan sekadar pameran, namun sebuah peristiwa budaya yang dirancang untuk membangkitkan ekosistem seni rupa berbasis kearifan lokal.

Direktur ArtSura, Adrian Zakhary, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi titik temu antara seniman, studio, komunitas, dan publik seni. “ArtSura adalah platform event seni rupa dan digital activation, menjadi jembatan penting antara pelaku seni dan masyarakat luas,” ujarnya.

Lebih dari 172 seniman dari berbagai kota seperti Solo, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Pontianak, hingga Palembang, ambil bagian dalam ArtSura 2025. Sebanyak 236 karya ditampilkan, mencerminkan keberagaman gaya, medium, dan tema yang berakar dari kekayaan budaya Nusantara.

Salah satu sorotan utama adalah karya seniman senior KRT. Gigih Wiyono Hadinagoro, berjudul “Dewi Kesuburan Melintasi Waktu.” Lukisan berukuran 146 x 198 cm ini merupakan interpretasi simbolik perjalanan Dewi Kesuburan dari masa lampau menuju harapan kemandirian pangan nasional.

Menggunakan media acrylic on canvas, karya ini menggambarkan dinamika pertanian, spiritualitas, dan keberlanjutan dalam konteks budaya Jawa.

Proses berkesenian adalah perjalanan panjang. Dari penciptaan di studio hingga akhirnya tersampaikan kepada audiens. Di ArtSura inilah titik temu itu terjadi. Seni tidak hidup hanya di ruang penciptaan, tapi ketika dilihat dan dirasakan oleh publik,” ungkap Gigih usai pembukaan pameran, Sabtu (21/6/2025).

Gigih Wiyono, yang juga pendiri Padepokan Seni Djayabhinangun Sukoharjo, telah aktif selama lebih dari tiga dekade di kancah seni rupa nasional dan internasional. Ia dikenal dengan karya yang mengusung tema spiritualitas Jawa, kesuburan alam, dan filosofi kehidupan.

ArtSura 2025 juga menjadi bagian dari rangkaian menuju La PALAPA – Indonesia Art Summit yang akan digelar di akhir tahun. Mengambil inspirasi dari Sumpah Palapa Mahapatih Gadjah Mada, ajang ini diharapkan menjadi titik tolak penyatuan kekuatan seni rupa Nusantara dalam satu semangat kebangsaan.

Tak hanya pameran, ArtSura juga menyuguhkan pertunjukan seni, dialog budaya, dan program interaktif yang mengajak masyarakat untuk merasakan kembali hangatnya kebersamaan – seperti dalam tradisi wedangan – melalui bahasa visual dan narasi kenangan.

Melalui ArtSura 2025, Solo tak hanya menjadi tuan rumah pameran seni, tetapi juga panggung kebangkitan ekosistem seni rupa nasional yang berbasis komunitas, tradisi, dan inovasi. Sebuah ruang perjumpaan antara seniman, karya, dan publik dalam satu irama: rindu yang dituangkan lewat seni.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS