Paling Rentan Masa Pandemi, Puan Maharani Minta Pemerintah Siapkan Program Khusus Untuk Anak Korban Covid19

Kusumawati - Jumat, 06 Agustus 2021 20:17 WIB
Kedekatan Puan Maharani pada anak anak membuatnya tegas minta pemerintah perhatikan anak anak korban covid

JAKARTA (Soloaja.co) - Fenomena anak anak menjadi yatim piatu mendadak karena kedua orang tuanya meninggal terpapar covid19, membuat sejumlah tokoh minta negara bergerak cepat menyiapkan program khusus.

Ketua DPR-RI Puan Maharani, politisi PDIP ini mengaku trenyuh setiap ada informasi anak anak yang menjadi yatim piatu.

"Anak anak menjadi golongan yang rentan dalam imbas pandemi covid19 seperti saat ini. Mulai dari hak atas pendidikannya yang terhambat karena harus belajar dirumah secara daring, ditambah lagi fenomena anak yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal karena covid19," ungkap Puan Maharani.

Ironisnya, sampai saat ini negara tidak punya data pasti berapa jumlah pasti anak yatim piatu korban covid19 tersebut.

Meskipun diketahui berdasarkan data dari lembaga KawalCovid-19, diprediksi ada sebanyak 50 ribu anak Indonesia mendadak menjadi yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19.

"Negara harus serius mengatasi masalah ini, negara harus hadir melindungi masa depan anak anak yang menjadi yatim piatu karena covid19." Ungkap Puan dalam sejumlah kesempatan.

Seperti mempersiapkan program dan anggaran untuk anak tersebut, demi pemenuhan hak anak atas pendidikan, kehidupan yang layak dan tumbuh kembang anak.

Salah satu aksi nyata yang dilakukan Puan Maharani, saat ia mendengar kabar soal Vino, bocah 10 tahun yang 'terdampar' dalam isolasi mandiri di perantauan sebatang kara, setelah kedua orangtuanya meninggal setelah terpapar covid19.

Ia langsung memerintahkan anggota Fraksi PDIP DPR-RI untuk bertemu dengan vino, memberikan bantuan untuk pendidikan dan memastikan Vino kehidupannya aman dan terjamin.

"Saya kaget juga saat Mbak Puan menelpon saya memerintahkan saya datang ke Kutai memastikan Vino baik baik saja. Setelah kita mencari informasi ternyata Vino dijemput keluarga pulang ke Sragen, maka kami kejar di Sragen. Ini bukti nyata sisi humanis mbak Puan yang tidak tega dan matikan Vino terjamin," kata Diah Pitaloka, anggota komisi VIII DPR-RI, pada awak media saat menyerahkan bantuan pada Vino di Sragen.

Pada kesempatan tersebut, Diah juga menyampaikan pesan dari Puan Maharani, menitipkan Vino pada Bupati Sragen. Khususnya jaminan kesehatan dan pendidikan.

"Tidak hanya untuk Vino di Sragen, tapi juga untuk kepala daerah lainnya yang memiliki anak Yatim Piatu seperti Vino. Titip mereka, ini pesan Mbak Puan untuk semua kepala daerah dan juga pemerintah agar mempersiapkan program khusus untuk mereka.

Ada sejumlah formulasi yang disampaikan Puan Maharani, dalam sejumlah kesempatan. Diantaranya memastikan pemerintah daerah masing-masing membuat kebijakan yang pro anak anak, utamanya dari kecukupan kebutuhan dasar nya.

“Perlindungan itu bisa dalam bentuk bantuan alat belajar online, santunan atau beasiswa bagi anak-anak yang ditinggal wafat orangtua mereka. Terlebih jika orangtua mereka adalah salah satu tenaga kesehatan yang gugur karena berjuang di garda terdepan menghadapi pandemi ini,” jelas Puan.

Terpisah, dikutip dari Suara.com, inisiator Kawal Covid-19 Ainun Najib mengatakan jika angka kematian akibat pandemi saat ini sudah mencapai 100 ribu jiwa, maka diperkirakan 70 ribu orang tua pergi meninggalkan anaknya untuk selamanya.

"Itu kalau kami asumsikan anaknya ada dua, itu saja sudah 100 ribu lebih, cuma estimasinya kita turunkan lagi jadi 50 ribu untuk lebih yakinnya, tapi bisa jadi sudah 100 ribu," kata Ainun.

Atas kekhawatiran inilah, Ainun membuat gerakan Kawal Masa Depan untuk mengajak masyarakat bersama-sama membantu puluhan ribu anak yatim piatu dengan memberikan santunan biaya hidup dan bantuan pendidikan.

"Kami konsepnya crowdfunding dulu, tapi untuk jangka panjangnya ada 3 konsep, pertama seperti gerakan orang tua asuh, kedua mentorship kita ajak kakak asus yang punya kompetensi di bidang tertentu untuk membantu adik yatim piatu, ketiga idenya seperti venture capital untuk talenta," jelasnya.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS