Operasi Aman Candi 2025, Polres Sukoharjo Ungkap 9 Kasus Premanisme Dengan 12 Tersangka

Kusumawati - Selasa, 27 Mei 2025 20:16 WIB
Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito merilis kasus premanisme hasil operasi Aman Candi 2025 (soloaja.co)

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Polres Sukoharjo berhasil mengungkap sembilan kasus premanisme selama pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025 yang digelar mulai 12 hingga 31 Mei.

Dalam gelar perkara di Mapolres Sukoharjo, Selasa (27/5), Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo menyampaikan bahwa pihaknya telah mengamankan 12 tersangka dari berbagai kasus yang masuk kategori premanisme.

“Operasi ini menyasar berbagai tindakan premanisme seperti pemerasan, penganiayaan, pungutan liar, parkir liar yang terorganisasi, hingga pelaku-pelaku yang mengganggu iklim investasi,” ungkap Kapolres.

Dari sembilan kasus yang diungkap, rinciannya meliputi satu kasus pengeroyokan, tiga kasus penganiayaan dengan tangan kosong, tiga kasus penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam), satu kasus membawa sajam, serta satu kasus pengeroyokan disertai pengrusakan.

Dari total 12 tersangka, empat orang ditahan di Mapolres Sukoharjo, dua anak diproses dengan pendekatan hukum anak, dua tersangka lainnya ditahan di polres berbeda, dan empat perkara diselesaikan melalui restorative justice.

Selain penindakan hukum, Polres Sukoharjo juga menggencarkan upaya pencegahan melalui kegiatan preemtif dan preventif. Satgas preemtif dari Satbinmas tercatat telah melakukan 45 kali sosialisasi di area publik, pusat perbelanjaan, serta objek vital lainnya.

Sosialisasi dilakukan dalam bentuk pembagian stiker dan leaflet, serta penyuluhan kepada masyarakat di lokasi-lokasi yang rawan premanisme seperti area parkir, pusat transportasi, hingga ruko.

Tak hanya itu, bimbingan dan penyuluhan juga diberikan kepada satpam di dua perusahaan swasta, dengan penyampaian imbauan kewaspadaan serta sosialisasi call center Polri.

Sementara itu, patroli preventif oleh Satsamapta juga ditingkatkan dengan menyasar 45 titik rawan. Patroli ini sekaligus mengantisipasi praktik pungli, pemalakan, pengancaman, dan keberadaan debt collector ilegal yang kerap menggunakan kekerasan.

“Operasi ini masih akan berlangsung hingga akhir Mei. Kami ingin memastikan Sukoharjo bebas dari aksi premanisme dan tetap menjadi daerah yang kondusif, terutama sebagai penyangga aktivitas ekonomi. Kami mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan segala bentuk tindak premanisme ke polisi atau melalui call center Polri,” pungkas Kapolres.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS