'Nunggak Semi', International Talkshow dan Javanologi Virtual Exhibition Siap Dihelat PUI Javanologi UNS

Redaksi - Sabtu, 11 September 2021 07:32 WIB
Javanologi UNS

SOLO (Soloaja.co) - Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta siap menyelenggarakan Internasional talkshow dan Javanologi Virtual Exhibition 2021.

Mengusung tema Nunggak Semi: Geliat UMKM Solo Raya Pasca Pandemi ini akan digelar pada Selasa (14/9/2021) secara daring.

“Dalam khazanah Jawa, tunggak semi bisa diartikan sebagai upaya untuk terus menumbuhkembangkan peradaban. Tanpa menghilangkan tunggak atau nilai dasar Jawa yang dinamis. Tunggak adalah batang pohon yang telah ditebang. Meski sudah ditebang, tunggak tersebut terus bersemi tiada henti jika dirawat dan diairi dengan kreativitas inovatif masyarakatnya,” kata Kepala PUI Javanologi UNS, Prof. Sahid Teguh Widodo saat jumpa pers pada Jumat 10 September 2021.

Event 'Nunggak semi' akan menghadirkan Wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka dan Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho untuk memberikan pidato pembukaan. Selain itu, akan hadir pula pembicara dari enam Kedutaan Besar RI dari berbagai negara. Mereka adalah Mochamad Rizki Safari (KBRI New Delhi, India), H.E. Mayerfas (Duta Besar RI untuk Belanda), Julang Pujianto (Duta Besar RI untuk Suriname), Salman Al Farisi (Duta Besar RI untuk Afrika Selatan), Hendra Satya Pramana (Konsul Jenderal RI di Noumea, New Caledonia), dan Deny W. Kurnia (Konsul Jenderal RI untuk Sanghai, Tiongkok).

Prof. Sahid Teguh Widodo menyampaikan bahwa pandemi ini berdampak pada banyak aspek, salah satunya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Melalui tema tersebut, Ia yakin bahwa pasca pandemi ini seluruh UMKM dapat bangkit kembali.

Dalam acara ini, PUI Javanologi akan menghadirkan produk-produk dari 26 UMKM yang ada di Solo Raya. Usaha tersebut antara lain Copper Leluhur (kerajinan kuningan dan tembaga), Batik Nderbolo Kliwonan, Dharma Budaya (sentra industri kerajinan wayang kulit), Wedang Uwuh Java Drink (kuliner minuman tradisional), Pengrajin Blangkon Solo Agung TW, Chocotin (oleh-oleh coklat Tawangmangu), Lurik Rachmad (wastra lurik), Djamoe Bude (jamu tradisional Jawa), Gayatri Jewelry (kerajinan aksesoris busana), dan 18 mitra UMKM lainnya.

Prof. Sahid menambahkan bahwa dalam talkshow tersebut, para pelaku UMKM juga diberikan kesempatan untuk memberikan ide maupun masukan. Sebelum itu, mereka juga telah memberikan ulasan permasalahan yang dihadapi untuk diulas oleh pembicara saat pelaksanaan talkshow.

Dr. Dewi Retno Sari selaku ketua panitia menuturkan bahwa rencana selanjutnya, PUI Javanologi akan meluncurkan kursus internasional.

“Oktober nanti, kami akan meluncurkan Teko Jahe (Intensive Virtual Course on Javanese Cultural Heritage) dan Javanologi TV. Selain itu, kami juga akan punya program e-commerce dan jurnal internasional,” terang Dr. Dewi.

Editor: Kusumawati

RELATED NEWS