Nikmati Wedang Ronde, Tokoh Lintas Agama Hadiri Cap Go Meh di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban
Tuban (Soloaja.co) – Ada yang spesial dalam perayaan Cap Go Meh yang digelar di halaman belakang Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban, Selasa malam, 15 Februari 2022.
Sejumlah tokoh lintas budaya hadir dalam Perayaan Cap Go Meh sebagai penutup dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek, yang jatuh pada hari ke-15 setelah perayaan Imlek atau bertepatan dengan munculnya bulan purnama.
Para tokoh lintas agama yang hadir diantaranya Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama (Kemenag), Wawan Djunaedi, KH. Masduqi Ketua FKUB Tuban beserta pengurusnya. Turut dihadiri pula Ketua Pemuda Muhammadiyah Tuban, GP Ansor Tuban, dan lainnya.
- Kementan Mulai Optimalkan Lahan Rawa Untuk Tanam Padi
- Gandeng WIR Group, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Kembangkan Layanan Perbankan Metaverse
Kemudian hadir juga perwakilan tokoh agama Islam, Katolik, Hindu, Buddha, Kristen, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN), perwakilan Kementerian Agama, dan beberapa pihak terkait lainnya.
Mereka yang hadir disambut atraksi sejumlah barongsai binaan dari Kelenteng Tuban. Lalu para tokoh lintas agama dan organisasi kepemudaan itu secara bersama-sama membelah delapan kue berwarna putih dan merah. Setalah terbuka, didalamnya berisi puluhan kue bola warna warni untuk sajian wedang ronde.
Wedang ronde itu dinikmati para tokoh lintas agama dan sejumlah warga Tionghoa pada perayaan Cap Go Meh tahun ini. Kebersamaan tersebut sebagai simbol kerukunan atau untuk merawat nilai toleransi antar umat beragama.
“Kita nikmati ronde bersama di perayaan cap go meh, dan kebersamaan ini salah satu upaya untuk menjaga kerukunan antar umat beragama,” ungkap Alim Sugiantoro Ketua Penilik Domisioner TITD Kwan Sing Bio Tuban.
- Reward Rush, Penawaran Spesial Best Western Hotels & Resort Untuk Liburanmu
- BMW Astra Rilis Serial Romantis 'Singkong Keju' dihari Valentine
Menurutnya sajian ronde ini merupakan menu yang kerap di nikmati warga Tionghoa saat perayaan cap go meh tiba. Sehingga, pengurus dengan sengaja menyajikan menu tersebut untuk dihidangkan para tamu undangan pula.
“Kita memilih menu ronde karena warga Tionghoa sering meminati ronde saat perayaan cap go meh tiba,” terang Alim Sugiantoro Tokoh Khonghucu.
Selain itu, Alim panggilan akrabnya menjelaskan Indonesia ini merupakan negara multikultural dengan berbagai keragaman antara lain suku, ras, bahasa dan juga agama. Sehingga keragaman tersebut harus dihormati dalam rangka untuk menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
“Kita adalah satu untuk Indonesia, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati. Kami juga berharap semua umat beragama tetap rukun dan menjaga toleransi,” harap Alim.
Ia menerangkan indeks toleransi umat beragama di Tuban terbilang tinggi dengan capaian 84 persen yang melampaui angka Nasional. Artinya, nilai-nilai toleransi di Tuban ini sangat baik dan harus dijaga bersama-sama.
“Harapannya seluruh Kabupaten atau Kota meniru Tuban terkait toleransi antar umat beragama,” tegas Ketua Penilik Domisioner TITD Kwan Sing Bio Tuban.
Kepala PKUB Kementerian Agama Puji Indeks Toleransi Tuban
Tingginya indeks toleransi di Tuban diapresiasi oleh Kepala PKUB Kemenag, Wawan Djunaedi. Ia mengaku potret kerukunan antar umat beragama ini bisa di lihat di TITD Kwan Sing Bio Tuban.
- Bersama Wartawan, Polres Wonogiri Peringati HPN Berbagi Dengan Anak Yatim
- Tiga Sekolah Terima CSR Panel Surya, Walikota Gibran Sebut Nanti Sekolah Lain Juga
“Toleransi ini sudah tercermin di kelenteng ini dan masyarakat Tuban. Harus dijaga bersama,” ungkapnya.
Hal sama juga disampaikan KH. Masduqi Ketua FKUB Tuban. Ia menyebutkan kerukunan antara umat beragama d Tuban ini sangat baik sejak dulu sampai sekarang.
“Kapan pun kita akan berdampingan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama,” pungkasnya.