Nguri-Nguri Budaya, Tim KKN UNS Adakan Pelatihan Tari Bebek dan Orek-Orek Khas Ngawi

Kusumawati - Selasa, 23 Februari 2021 03:51 WIB
Tari tradisional yang diajarkan tim KKN UNS di Karangjati Ngawi undefined

NGAWI (Soloaja.co) - Sebagai upaya melestarikan kesenian daerah, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan pelatihan tari bebek dan tari orek-orek khas Ngawi.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Tim KKN Kelompok 31 yang berlokasi di Desa Karangjati, Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tidak hanya itu, mereka juga mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari kain flannel.

“Pelatihan kerajinan tangan ini ditujukan kepada ibu-ibu di RT 01, RW 01 berlangsung selama 6 kali dengan hasil berupa dompet besar, dompet kecil, dan tempat pensil. Kemudian pelatihan tari ditujukan untuk anak-anak hingga remaja di Desa Karangjati, Ngawi. Kelas tari bebek diikuti anak-anak usia Sekolah Dasar (SD), sedangkan tari orek-orek diikuti oleh anak-anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Perbedaan ini karena disesuaikan dengan tingkat kesulitan tari agar mudah dipelajari oleh anak-anak,” jelas Nafido Hatmaja Saktry selaku Ketua KKN.

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UNS tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan karena untuk meningkatkan produktivitas dan mengenalkan kembali budaya kepada masyarakat sejak dini.

“Apalagi di masa pandemi seperti ini jangan sampai membuat masyarakat menjadi malas dan tidak berkembang. Justru banyaknya waktu luang dan rendahnya mobilitas di masa pandemi harus bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas diri atau meningkatkan produktivitas dan belajar hal baru dari segi keterampilan dan kebudayaan. Nah, adanya kegiatan KKN ini bisa jadi jembatan untuk hal tersebut,” imbuhnya.

Berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh mereka juga mendapat respons positif dari masyarakat sekitar, hal tersebut diungkapkan oleh Suwondo, ketua RT 01 Desa Karangjati.

“Adanya kegiatan pelatihan khususnya untuk ibu-ibu warga RT 01 bisa menambah wawasan dan meningkatkan guyup rukun warga setempat,” ungkapnya.

Nafido berharap melalui kegiatan yang telah berlangsung dapat memberi dampak dan manfaat bagi masyarakat setempat.

“Semoga adanya kegiatan ini bisa menjadi bekal masyarakat untuk terus produktif di masa pandemi dan pascapandemi. Selain itu, pelatihan tari kepada anak-anak diharapkan dapat membentuk rasa cinta kepada budayanya sendiri sehingga budaya lokal masih tetap lestari. Mungkin kegiatan ini tidak secara langsung berdampak, tapi saya yakin adanya keterampilan baru ini akan berdampak di kemudian hari,” pungkas Nafido.

Bagikan

RELATED NEWS