Museum Keraton Surakarta Hadiningrat Kembali Dibuka

Kusumawati - Minggu, 08 November 2020 20:14 WIB
Pemandu wisata keraton saat menjelaskan pada wisatawan undefined

SOLO (Soloaja.co) - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali membuka museum keraton, mulai hari Minggu 8 Nopember 2020.

“Setelah ditutup akibat pandemi Covid-19, Museum hari ini resmi dibuka kembali untuk aktivitas wisata. Baru dibuka pengunjung nya sudah lumayan,” kata Narso (60), salah satu abdi dalem yang juga pemandu wisata museum.

Museum Keraton dibuka dengan menerapkan protokol New Normal (normal baru-Red) untuk keamanan pengunjung dari penularan wabah Covid-19.

Dilengkapi fasilitas untuk higienitas para pengunjung dengan wastafel baru tempat untuk mencuci tangan. Selain itu juga menyediakan hand sanitizer, melakukan screening suhu tubuh di pintu masuk, serta mengatur physical distancing lalu lintas pengunjung.

“Ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yang dianjurkan oleh Pemerintah. Termasuk para pengunjung wajib memakai masker selama di dalam museum,” ungkapnya.

Pantauan saat hari pertama pembukaan museum Keraton, secara bergelombang mulai berdatangan wisatawan mengunjungi museum.

Mereka di pandu abdi dalem keraton antusias mendengarkan penjelasan tentang asal muasal berbagai benda - benda yang dipajang di dalam ruang - ruang yang ada di museum.

"Seperti sebelum ada pandemi, museum hanya tutup hari Jum'at. Namun bisa saja buka setiap hari jika ada hari libur besar. Biasanya kan banyak wisatawan," ujar pria yang mengaku telah menjadi pemandu wisata museum keraton selama 20 tahun ini.

Di masa penyesuaian kenormalan baru ini, jam operasional Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mulai buka dari pukul 09:00 WIB hingga pukul 15:00 WIB.

Sementara Kepala Museum Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dany Nur Adiningrat menegaskan, bahwa penerapan protokol kesehatan secara ketat bagi pengunjung merupakan upaya mencegah agar museum tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19.

"Kami tidak mau kawasan keraton menjadi trigger, atau klaster penyebaran virus corona. Kunjungan tetap kami layani tapi dengan pembatasan - pembatasan untuk mencegah jangan sampai terjadi kerumunan," tandasnya.

Bagikan

RELATED NEWS