Mulai 1 Desember, PMB UMS Buka Dua Jalur e-Seleksi dan CBT ODS
SUKOHARJO (Soloaja.co) - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) buka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun ajaran 2021, lebih awal, yakni 1 Desember 2020.
"Ada kebijakan khusus PMB ditengah pandemi ini, yakni dengan dibuka lebih awal, dengan menggunakan metode e-seleksi dan kita juga membuat berbagai program kebijakan mengenai pembayaran dengan kriteria tertentu," kata Rektor UMS Prof Sofyan Anif, saat pembukaan PMB UMS, di Sukoharjo, Selasa 1 November 2020
Dijelaskan lebih lanjut oleh Triyono, Ketua PMB UMS, pendaftaran akan dibuka mulai 1 Desember 2020 - 28 Agustus 2021. Untuk kuota yang diterima UMS masih sama sebanyak 8500 mahasiswa.
Mengakomodir masa pandemi, ada dua jalur PMB yakni e-seleksi non pertemuan dan tes berbasis komputer (CBT) one day service (ODS). Namun untuk pelaksanaan ODS akan menyesuaikan kondisi.
"Kami beri kebijakan menerima lulusan sampai dua tahun sebelumnya, TS-1 dan TS-2, kami akomodir pada pendaftaran di bulan Desember 2020. Karena syaratnya memang upload nilai rapor. Kami berikan kesempatan awal untuk meminimalisir saingan dengan lulusan baru." Kata Triyono.
Pelaksanaan e-seleksi mulai dibuka pada 1 Desember 2020 tepat pukul 00.00 WIB. Sampai pada siang sudah ada 32 pendaftar. Pendaftar pertama Vito Yan Andika dari SMAN 3 Sragen, pilihan kedokteran gigi.
"Proses e-seleksi lebih mudah karena hanya upload rapor dari seluruh semester. Dinilai dari nilai, prestasi non akademik dan status akreditasi asal sekolah. Tapi tentu dengan grade yang lebih tinggi," imbuhnya.
Penentuan diterima atau tidak bisa didapatkan pada hari yang sama melalui akun masing-masing pendaftar.
Selain e-seleksi dan jalur regular (CBT ODS), juga ada jalur beasiswa, namun baru akan dibuka bulan Februari.
"Kami juga membuat kebijakan soal pembiayaan. Tahun ini kenaikan hanya 2,5%, kalau sebelumnya mengikuti inflasi naik hingga 5%. Selain itu ada kebijakan penundaan atau dengan diangsur. Tentu seleksi yang ketat, bahwa orang tua mahasiswa benar benar korban covid19," imbuhnya.