Modal 10 Juta Hektare Lahan Potensial, Mentan Amran Optimistis Swasembada Pangan
JAKARTA (Soloaja.co) - Krisis iklim juga berdampak pada produksivitas pangan Nasional. Setiap negara fokus untuk menyediakan kebutuhannya masing-masing sehingga persaingan ketat untuk mengimpor dari negara sentra produksi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia harus mampu swasembada untuk bisa mengambil peran, menjadi lumbung pangan bagi dunia. Amran optimistis misi tersebut bisa dilaksanakan karena Indonesia memiliki lahan potensial yang belum tergarap maksimal.
“Ada 10 juta hektare lahan berupa rawa yang bisa kita sulap menjadi lahan produktif. Kalau kita bisa tambahkan itu, indonesia bahkan bisa menjadi lumbung pangan dunia,” tegas Amran saat hadir sebagai pembicara “Simposium Geopolitik dan Geostrategis Global Serta Pengaruhnya Terhadap Indonesia Tahun 2023” di Lapangan Bhineka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis, 2 November 2023.
- Solo Great Sale 2023 Resmi Berakhir, Gibran Apresiasi 44 Event dan Dukungan Ratusan Merchant
- Jelang Pemilu 2024, Polres Sukoharjo Gelar Apel Siaga Rayonisasi Antisipasi Gangguan Kamtibmas
Untuk bisa swasembada, pertanian Indonesia perlu beralih dari cara tradisional menjadi modern. Amran menyebutkan, modernisasi bisa dilakukan bila petani mampu memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang tepat guna.
Amran turut menyebutkan persoalan pupuk juga menjadi salah satu yang menjadi perhatiannya. Saat ini, penggunaan kartu tani kurang efektif karena banyak petani yang tidak bisa menggunakannya.
“Selama seminggu ini kami pelajari, ternyata banyak petani yang tinggal di pegunungan atau pedalaman yang kartu taninya tidak bisa digunakan. Karena itu, semoga dalam satu atau dua hari ke depan, kami bisa keluarkan peraturan bahwa hanya dengan KTP, petani bisa mengakses pupuk subsidi,” sebutnya.
- Lestarikan Makanan Tradisional, Srikandi Ganjar Latih Milenial Buat Nasi Jagung Kekininan
- Hadirkan Semangat Sumpah Pemuda, Ribuan Anak Muda Nikmati Festival 76 Indonesia Adalah Kita di Solo
Amran pun mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan swasembada pangan membutuhkan kebijakan yang tepat. Bila penanganannya salah, maka akibatnya akan fatal.
“Pertanian kita tidak akan maju bila kita menggunakan cara-cara yang tidak biasa. Maka banyak peraturan yang harus kita bongkar agar semua (pelaku pertanian.red) bisa bergerak lebih cepat,” tutur Amran.
Sebagai salah satu cara untuk mewujudkan swasembada sekaligus bagian dari rencana besarnya dalam mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, Amran akan kembali menggarap program lamanya, yaitu membangun lumbung pangan di perbatasan-perbatasan Indonesia dengan sejumlah negara, seperti Papua New Guinea dan Malaysia.
- Dukung Penanganan Stunting, Rotary Club Solo Kartini Edukasi Ibu Hamil
- DPR RI Apresiasi Peran Strategis PGEO Dalam Transformasi Energi Bersih Di Indonesia
“Kita harus membentengi wilayah-wilayah perbatasan kita dengan produk-produk yang dibutuhkan oleh warga yang ada di wilayah perbatasan. Kalau mereka butuh bawang merah, kita akan tanam. Kita perlu lakukan ini untuk menghentikan penyelundupan. Dengan cara ini juga kita bisa melakukan ekspor dengan sangat mudah ke negara-negara perbatasan,” pungkas Amran.
Selain Menteri Pertanian, Simposium Geopolitik dan Geostrategis Global Serta Pengaruhnya Terhadap Indonesia Tahun 2023 yang diadakan oleh Kementerian Pertahanan ini turut menghadirkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sebagai pembicara.