Mewujudkan Bhineka Tunggal Ika, Berharap Muncul Partai Budaya

Kusumawati - Sabtu, 30 Oktober 2021 13:42 WIB
BRM Kusumo Putro

SOLO (Soloaja.co) - Menjelang pemilu 2024, gelombang politik mulai bergejolak. Sejumlah partai baru bermunculan, partai lama pun sudah bergerak masiv. Ada sejumlah keresahan dikalangan pemerhati budaya, bahwa belum muncul partai yang concern dengan masalah budaya.

Seperti diungkapkan Dr BRM Kusumo Putro SH MH, Ketua Forum Budaya Mataram dan ketua Dewan pemerhati dan penyelamat seni budaya bangsa Indonesia (DPPSBI).

"Diprediksi pada pemilu 2024 nanti akan ada banyak muncul partai baru, ada belasan partai yang mendeklarasikan diri ikut pemilu, apakah semuanya lolos kita belum tahu. Tapi kami belum melihat partai yang berlandaskan budaya, visi misinya mengutamakan kebudayaan. Seperti diketahui empat pilar kebangsaan kita ada Bhineka Tunggal Ika, dimana keberagaman budaya diakui menjadi kekuatan bangsa Indonesia." Ungkap Kusumo Putro, Sabtu 30 Oktober 2021.

Keprihatinan tersebut diperkuat dengan masa pandemi covid19 yang tengah dialami bangsa Indonesia dua tahun terakhir ini, yang salah satu imbasnya dialami para pelaku budaya.

"Budaya itu tidak hanya seni saja, tapi juga tradisi, kearifan lokal dan Budi pekerti. Pandemi telah mengubah sikap budaya kita. Itu yang harus diperhatikan dan diperjuangkan. Dan salah satu cara berjuang ya melalui partai politik yang punya bergaining dan suara di legislatif, utamanya untuk memperjuangkan budaya itu secara langsung." Imbuh.

Kusumo berharap ada satu partai yang miliki visi misi budaya, atau yang mengutamakan kepentingan budaya.

"Indonesia dikenal di dunia karena budaya nya, tapi selama ini tidak ada partai yang memperjuangkan secara khusus untuk pelestarian dan kebesaran budaya Indonesia. Karena bisa jadi kalau budaya tidak diperjuangkan secara politik, bisa tenggelam, bahkan di curi negara lain, ini sangat menyedihkan." Ungkap Kusumo.

Disampaikan pula oleh Kusumo, bisa jadi banyak pihak yang tidak percaya diri atau kuatir saat akan membentuk partai budaya. Misalkan kekuatiran soal ketokohan, massa atau pendanaan.

Salah satu contoh pertunjukan seni budaya Indonesia

"Jangan salah, modal partai yang berdasarkan budaya sangat luas dan kuat. Ada ribuan suku bangsa, budaya dengan ribuan pelaku budaya, baik seniman, pemerhati budaya, praktisi hingga pecinta budaya yang kami pastikan akan mendukung, karena yang akan diperjuangkan partai ini adalah budaya," tegas Kusumo.

Meskipun tidak mudah membuat partai politik berlandaskan budaya, namun Kusumo optimis setidaknya wacana ini bisa memberikan pencerahan bagi para pelaku politik. Bahwa pasar budaya ini sangat luas.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS