Menteri Desa PDTT Resmikan Desa Inklusif Jatisobo Sukoharjo

Kusumawati - Jumat, 20 November 2020 16:05 WIB
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar , Gubernur Ganjar Pranowo dan Kagama meresmikan desa Inklusi Jatisobo Polokarto Sukoharjo undefined

SUKOHARJO (Soloaja.co) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meresmikan Desa Jatisobo, Polokarto, Sukoharjo sebagai desa inklusif, di balai desa setempat, Kamis November 2020, sore.

Mendes yang hadir didampingi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menyampaikan, desa inklusif Jatisobo merupakan desa binaan kerjasama dengan Universitas Gajah Mada dan Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama). Ia berharap mampu menjadi percontohan desa inklusif di Indonesia.

"Saya sangat senang, bangga sekaligus bahagia dengan pencanangan Desa Jatisobo menjadi desa inklusif. Karena, desa inklusif sangat dibutuhkan di Indonesia dan harus terus dikembangkan," kata Mendes.

Menurutnya, desa inklusif merupakan representasi dari kebhinekaan bangsa Indonesia. Dengan desa inklusif, maka semua perbedaan yang ada di desa tidak menghalangi masyarakatnya untuk membangun bersama.

"Kalau semua desa di Indonesia ini saling menghormati, menghargai, mengakomodasi, saling memiliki dan semuanya terlibat, maka akan sangat indah. Siapapun dia, tanpa memandang apa warna kulitnya, sukunya, apakah difabel atau tidak, semuanya dapat berkontribusi membangun desanya masing-masing," ujarnya.

Ditambahkan, desa inklusif akan terus dikembangkan di Indonesia, dan saat ini sudah ada banyak desa yang menjadi desa inklusif, namun UGM dan Kagama ingin membantu dengan cara baru.

"(Desa Jatisobo) ini akan kami jadikan pilot project untuk program desa inklusif lainnya. Desa-desa lain harapannya bisa mereplikasi pada desa inklusif yang sudah berjalan, sesuai dengan kearifan lokal masing-masing," tandas Mendes.

Senada, Gubernur Jateng yang juga Ketua PP Kagama, Ganjar Pranowo akan menjadikan Desa Jatisobo sebagai percontohan. Sehingga, desa-desa lain di Jateng dapat mereplikasi untuk menjadikan desanya masing-masing lebih inklusif.

"Tentu saja yang paling penting dari desa inklusif ini adalah semua terlibat. No one left behind (tak satupun ditinggal), jadi semuanya dilibatkan khususnya penyandang disabilitas, kelompok perempuan dan anak," jelasnya.

Sementara, Kepala Desa Jatisobo, Darmanto menanggapi peresmian mengatakan, total ada 85 difabel di desanya itu. Selama ini, mereka selalu diberikan bantuan dan difasilitasi di bidang peternakan sapi.

"Setiap rapat, mereka juga kami libatkan. Kami juga memberikan kesempatan pada mereka untuk terlibat di PKK, Pokja, Posyandu dan semua kegiatan lainnya. Termasuk memfasilitasi para difabel mendapatkan jaminan kesehatan dan pendidikan,"pungkasnya.

Bagikan

RELATED NEWS