Menteri AHY Ajak GAPKI dan Pemerintah untuk Kolaborasi Meningkatkan Ekonomi Masyarakat serta Investasi Dalam Borneo Forum ke-7
PALANGKARAYA (Soloaja.co) - Borneo Forum ke-7 kembali digelar Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), yang resmi dibuka oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Swissbel Hotel Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah pada Jumat 28 Juni 2024.
Kali ini Borneo Forum ke-7 mengangkat tema “Jaminan Investasi yang Aman untuk Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Berkelanjutan”.
Menteri AHY mengajak GAPKI dengan pemerintah bersama-sama menumbuhkan ekonomi masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan investasi yang juga menjadi tema Borneo Forum ke-7 ini.
"Ada empat hal yang patut diperhatikan dalam menangkap peluang investasi antara lain kepastian, keamanan, stabilitas, dan berkelanjutan. Kami punya tugas, tanggung jawab untuk menghadirkan kepastian hukum atas tanah. Kalau dibenahi dari aspek yang fundamental itu, saya rasa _economic value added_ (nilai tambah ekonomi) akan terasa betul. Jadi kepastian hukum adalah penting dan mendasar,” ujar Menteri AHY.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian ATR/BPN juga berkomitmen penuh dalam menciptakan iklim kegiatan berusaha yang kondusif. Kegiatan tersebut tentunya mementingkan kelestarian lingkungan hidup dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Yang jelas, Indonesia juga turut menjaga lingkungan hidup. Rakyat membutuhkan penghasilan, lapangan pekerjaan, jutaan pekerja bisa diserap melalui industri perkebunan kelapa sawit ini. Tapi juga di sisi lain, kita menggunakan teknik dan cara-cara yang tetap menjaga dan melindungi alam dan bumi kita,” tutur Menteri ATR/Kepala BPN.
Sama halnya disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran. Ia mengajak para pengusaha bekerja sama untuk berjuang memerangi kemiskinan dan ketertinggalan di Kalimantan Tengah, khususnya sekitar hutan kelapa sawit maupun perkebunan lainnya. “Contoh, hutan plasma jalan. Kemiskinan bisa diselesaikan jika pengusaha-pengusaha membuka diri. Berbagi dengan masyarakat, kebun-kebun plasma diurus dan ini akan menyelesaikan persoalan,“ tegasnya.
Terkait upaya peningkatan ekonomi masyarakat, Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono mengungkapkan bahwa para pengusaha sudah mulai melakukan peremajaan pada perkebunan kelapa sawit.
“Kami menanam padi gogo di sela-sela perkebunan sawit yang melakukan peremajaan. Padi gogo berkualitas tinggi dan bergizi, sehingga selain bisa mendukung ketahanan pangan, ini juga bisa mengurangi _stunting_. Saya berharap anggota GAPKI khususnya Kalimantan Tengah melakukan itu,” terangnya.
Turut mendampingi Menteri AHY dalam kunjungan kerjanya di Kalimantan Tengah, Staf Ahli Menteri Bidang Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Daerah, Yulia Jaya Nirmawati; Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri, serta Kepala Biro Humas Kementerian ATR/BPN, Lampri; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Tengah, Elijas B. Tjahajadi dan jajaran Kepala Kantor Pertanahan.
Turut hadir, jajaran Forkopimda; Pj. Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Tengah; perwakilan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS); Anggota GAPKI; serta para akademisi dan sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Kalimantan Tengah. (*)