Masjid Al-Musannif Wongsolo Gajah Mada Medan Diresmikan Wagub Sumatera Utara dan Owner Wong Solo

Kusumawati - Jumat, 04 Desember 2020 01:03 WIB
Peresmian Masjid Al-Musannif Wong Solo Medan dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Utara H Musa Rajeckshah, Rahmad Shah, Puspo Wardoyo dan sejumlah tokoh Medan undefined
MEDAN (Soloaja.co) - Masjid Al Musannif Wong Solo jalan Gajah Mada Medan, diresmikan, Kamis (3/12).
Masjid Al-Musannif Wong Solo dibangun atas nazar H Hanif Shah yang ingin mendirikan 100 Masjid untuk investasi hari tua dalam rangka Fastabiqul Khoirot (Berlomba-lomba dalam kebaikan). Hingga akhirnya mempertemukan tempat pertama dilahan Wong Solo Gajah Mada, milik Puspo Wardoyo, owner Wong Solo Grup.

"Saya berharap keberadaaan Masjid Al Musannif Wong Solo ini membawa kemaslahatan bagi masyarakat sekitarnya. Menjadikan masjid ini tidak saja sebagai tempat ibadah tapi juga tempat dakwah dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat disekitarnya,”ujar Puspo Wardoyo, yang juga founder MakanKu, usai peresmian.
Acara yang berlangsung meriah itu dihadiri Owner Wong Solo Group Puspo Wardoyo, Wakil Gubernur Sumatera Utara H Musa Rajeckshah, Tokoh masyarakat Rahmad Shah, Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokarian Jogja KH Muhammad Jazir, Penasehat Spritual Wong Solo Group Prof Dr Syahrin Harahap yang juga Rektor UINSU, Ketua MUISU Prof Dr Abdullah Syah MA dan undangan lain.
Masjid modern dengan luas 7,6x11,4 berlantai dua itu berdiri megah ditengah areal restoran Wong Solo yang kini mengusung konsep joglo.
Masjid Al-Musannif Wong Solo memiliki fasilitas yang cukup nyaman dengan kamar mandi, toilet, tempat wudhu, AC, lampu hias dan menyelenggarakan sholat berjamaah untuk sholat lima waktu bahkan saat hari raya. Juga akan ada kegiatan belajar mengajar Alquran.
Musa Rajeckshah yang juga Ketua Yayasan Masjid Al Musannif mengucapkan terima kasih kepada Owner Wong Solo Puspo Wardoyo yang telah memberikan tempat untuk membangun masjid Al- Musannif Wong Solo.
Para pengunjung serasa diberi inspirasi ketika Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokarian Jogja KH Muhammad Jazir membeberkan pengalaman inovasinya dalam memakmurkan masjid dan masyarakat sekitarnya di Yogyakarta.
“Orang yang mencintai harta adalah orang yang membawa hartanya hingga ke akhirat. Caranya adalah dengan menitipkannya kepada Allah. Salah satunya dengan membangun masjid. Orang yang tidak sayang harta adalah orang yang siang malam cari uang di dunia, tapi kemudian saat mati semuanya ditinggalkan di dunia,” imbuhnya.
Ustadz Jazir mengungkapkan sejatinya masjid bukanlah sekedar tempat ritual beribadah tapi juga membangun peradaban masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Bagikan

RELATED NEWS