LPPM UNS Sosialisasikan SNI dan Peluang Ekowisata di Jatiyoso Karanganyar
KARANGANYAR (Soloaja.co) -- Tim Pengabdian Masyarakat HGR Rekayasa Industri dan Tekno-Eknonomi (RITE), LPPM UNS melalukan sosialisasi mengenai SNI dan Peluang Pengembangan Ekowisata ke Perangkat Desa dan Kelompok Tani Desa Wonorejo, Jatiyoso, Karanganyar.
Ada dua SNI yang disosialisasikan yaitu SNI Sistem Pertanian Organik (SNI 6729 : 2016) dan SNI untuk Produk Kopi (SNI 01-2907-2008).
"Sosialisasi ini untuk membangkitkan kesadaran kelompok tani supaya bisa meningkatkan nilai tambah produk kopi yang dihasilkan." Ungkap Dr. Muh. Hisjam, satu dari tim pengandian bersama Roni Zakaria ST MT, Rabu 18 November 2020.
Kegiatan Sosialisasi yang sudah dilaksanakan Jumat (6/11), berjalan dengan lancar dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sosialisasi bertempat di rumah Bapak Sido Raharjo selaku ketua kelompok tani setempat.Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Wonorejo, Sularno, dan anggota kelompok tani.
Dengan mengadopsi kedua SNI tersebut, maka lahan dan sarana produksi yang dikelola kelompok petani di Desa Wonorejo dapat dijadikan tempat untuk melakukan studi banding. Dan ini dapat menjadi percontohan bagi pihak yang ingin menerapkannya atau pihak-pihak yang tertarik dengan sistem pertanian organik kopi.
Dengan panorama indah yang dimiliki, suasana pegunungan yang sejuk serta pertanian organik kopi yang dikembangkan, maka desa Wonorejo berpeluang untuk mengembangkan ekowisata.
Peluang pengembangan sebagai Desa Ekowisata cukup besar karena telah berkembang sebelumnya obyek Rumah Pohon dan Banyu Adem serta lokasi kolam renang dan wahana outbond di lokasi yang tidak jauh dari Desa Wonorejo.
Kepala Desa sangat mendukung dan menjanjikan pemanfaatan tanah kas desa untuk keperluan pengembangan sistem pertanian kopi organik tersebut. Ketua kelompok tani juga mendukung dengan pemanfaatan lahan milik mereka dan menyediakan tenaga kerja petani yang diperlukan.
Dengan menerapkan sistem pertanian organik tersebut, maka diharapkan harga jual kopi yang dihasilkan bisa lebih tinggi dan berdaya saing di pasar.
“Pengembangan ekowisata ini diharapkan akan menumbuhkan usaha-usaha pendukung yang dapat semakin mengembangkan pembangunan di desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” pungkas Dr. Muh. Hisjam.