Lewat Program Kurasi, Alfamart Fasilitasi Produk Unggulan Daerah Masuk Ritel Modern
SOLO (Soloaja.co) – Komitmen mendorong pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus diperkuat oleh jaringan ritel nasional Alfamart.
Melalui program kurasi produk unggulan daerah, Alfamart memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM, khususnya di bidang kuliner, untuk menembus pasar ritel modern tanpa biaya royalti maupun sewa pajang produk.
Program ini menjadi bentuk nyata sinergi antara Alfamart dan pemerintah daerah dalam mendukung produk-produk lokal agar dapat bersaing di pasar nasional.
- Pengabdian Tanpa Batas Bripka Rofiq, Bhayangkara Tangguh di Atas Kursi Roda
- Ini Alasan World Abilitysport Games 2025 Batal Digelar di Jakarta
Proses kurasi dilakukan secara menyeluruh, mencakup aspek legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, serta izin edar seperti PIRT. Tak hanya itu, penilaian juga mencakup standar kemasan dan komposisi produk.
“Produk-produk UMKM yang ingin masuk ke toko kami harus melalui proses kurasi. Ini bertujuan agar kualitasnya setara dengan produk pabrikan besar. Kami ingin UMKM bisa naik kelas, tidak hanya menjual di pasar tradisional atau oleh-oleh saja, tetapi bisa hadir di etalase toko modern,” terang Budi Santoso, Regional Corporate Communication Manager Alfamart, di Solo, Selasa 17 Juni 2025.
Program kurasi ini telah diterapkan di sejumlah daerah, salah satunya Purworejo. Di Solo, Alfamart juga menjalin kerja sama dengan pemerintah kota untuk menyeleksi produk khas lokal yang berpotensi dipasarkan lebih luas. Produk yang lolos kurasi dan mendapat rekomendasi dari dinas terkait akan difasilitasi untuk titip jual secara gratis di jaringan Alfamart.
“Kami hanya menerima produk yang sudah melalui proses pembinaan dan mendapat rekomendasi dari dinas. Ini penting agar kualitas dan daya saing produk benar-benar teruji,” tambahnya.
- UMKM Madu Lokal Kini Eksis di Luar Negeri, Berkat Pendampingan BRI
- BRI Fellowship Journalism 2025: Mendorong Pers Kuat lewat Beasiswa Pascasarjana
Budi menyebutkan, 20 hingga 30 persen dari total produk yang dijual di toko-toko Alfamart adalah produk lokal. Produk tersebut dipajang di rak khusus, termasuk untuk jajanan pasar dan makanan khas daerah.
“Produk dari Solo akan diprioritaskan untuk dijual di wilayah Solo terlebih dahulu. Jika respon pasar bagus, kami siap bantu distribusi ke wilayah lain melalui jaringan toko kami,” jelas Budi.
Tidak hanya membuka akses pasar, Alfamart juga memberikan pendampingan dan pelatihan bagi UMKM terpilih. Pelatihan meliputi peningkatan mutu produk, pengemasan, hingga strategi pemasaran