Laboratorium Komunikasi Unisri Gelar Diskusi Diplomasi Dibalik Busana

Kusumawati - Rabu, 28 Oktober 2020 04:08 WIB
Diskusi diplomasi busana Fisip Unisri Surakarta undefined

SOLO - Laboratorium Komunikasi Fisip Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, menggelar diskusi sosial dan politik, mengangkat tema Diplomasi Dibalik Busana.

"Busana yang dikenakan seseorang sebetulnya memberitahu siapa dirinya. Maka tidak heran bila suatu instansi mengatur busana apa yang harus dikenakan. Itu bertujuan untuk menunjukkan citra instansi yang diinginkan." ungkap penulis buku Diplomasi Dibalik Busana, Sihabudin, S.I.Kom, M.I.Kom, Selasa 27 Oktober 2020.

Sihabudin, memaparkan ada beberapa negara yang melakukan perang kebudayaan melalui busana. Ada juga negara yang tetap mempertahankan budaya lokal dikancah internasional, seperti India yang tetap menggunakan sari dan turban saat acara resmi internasional.

"Ada beberapa macam cara diplomasi, salah satunya adalah smart diplomation. Dalam pandangan budaya saya cenderung menggunakan konsep from lokal to global, itu bergerak sesuai zamannya." tandasnya.

Pembicara kedua, KGPH Dipokusumo, menyampaikan bahwa diplomasi itu kemampuan berkomunikasi, baik verbal maupun non verbal.

"Dalam perspektif jawa. Ada tiga hal yg harus dilihat yaitu ajining diri gumantung ana ing lathi, ajining raga gumantung ana ing busana, ajining krida ana ing solahbawa." Ungkap Dipokusumo.

Koordinator kegiatan diskusi, Irawan Wibisono, menjelaskan kegiatan dilakukan live streaming via channel YouTube. Bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himakom) dan Forum Diskusi (Fordis) Unisri.

"Rencana kegiatan diskusi dengan tema seputar permasalahan sosial dan politik ini akan digelar secara rutin dengan mengangkat topik hal-hal yang sedang aktual di masyarakat dengan narasumber dari kalangan dosen dan mahasiswa," tandas Irawan.

Bagikan

RELATED NEWS