KSI FP UNS Lakukan Pendampingan Budi Daya Maggot BSF di Desa Menjing, Karanganyar

Kusumawati - Kamis, 20 Oktober 2022 11:01 WIB
tim KSI Fakultas Pertanian UNS budidaya mahot di Karanganyar (soloaja)

SOLO (Soloaja.co) — Budidaya magot masih menjadi primadona, selain mudah mengembangbiakkan, juga mudah memasarkan dan menguntungkan.

Kelompok Studi Ilmiah (KSI) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) di Dusun Ngracak, Desa Menjing, Karanganyar.

Ketua Umum KSI, Nur Mayazah Churin’in menyampaikan bahwa program budi daya maggot BSF dapat menjadi solusi dalam upaya pemanfaatan limbah organik yang belum termanfaatkan.

“Program ini juga ditujukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan pengolahan produk maggot kering sebagai pelet,” ujar Nur Mayazah, Kamis 20 Oktober 2022.

Perlu diketahui, program budi daya maggot BSF merupakan salah satu dari serangkaian Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKOK) KSI yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2022. Rangkaian program PPKOK KSI lainnya yaitu program vertiminaponik (budi daya kangkung dan ikan lele) dan zero cattle waste (posko pengolahan pupuk organik).

“Program budi daya maggot BSF yang dimulai sejak bulan Agustus lalu merupakan salah satu program dari penguatan organisasi kemahasiswaan oleh KSI FP UNS. Program ini sejalan dengan program lain yang dijalankan juga oleh KSI FP UNS, yaitu budi daya vertiminaponik. Pembuatan maggot BSF ini nantinya akan diolah menjadi pelet yang digunakan sebagai suplementasi pakan lele pada budi daya vertiminaponik dan produk kemasan untuk dipasarkan,” jelas Nur Mayazah.

Kegiatan budi daya maggot BSF tersebut dilakukan pada Minggu (16/10/2022), dengan dihadiri perwakilan dari Karang Taruna Garuda Lawu. Pendampingan dilakukan dengan mengamati perkembangan maggot pada setiap fase mulai dari telur, larva, pre-pupa, pupa dan lalat.

Pendampingan budi daya ini menjadi agenda rutin PPKO KSI FP UNS dalam rangka mengawal keberhasilan program mulai dari fase penetasan hingga maggot siap panen.

Lebih lanjut, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan Forum Group Discussion (FGD) bersama dengan warga pengelola budi daya maggot untuk mengevaluasi keberjalanan program budi daya maggot dan rencana kedepan.

“Maggot yang sudah siap panen (umur 14-18 hari) didistribusikan pada kolam lele, pada program budi daya vertiminaponik, dan diolah menjadi produk maggot kering. Produk ini nantinya akan didistribusikan pada kios-kios pakan di Karanganyar,” pungkas Nur Mayazah.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS