Kreasi Motif dan Warna, Upaya Melestarikan Batik Nitik Khas Yogyakarta

Kusumawati - Selasa, 08 Juni 2021 08:50 WIB
Batik Nitik Jogjakarta eksis dengan inovasi (foto:Sintya) undefined

JOGJAKARTA (Soloaja.co) - Batik adalah kerajinan tangan hasil karya bangsa Indonesia yang memiliki nilai seni tinggi dan merupakan bagian dari budaya Indonesia yang harus di lestarikan.

Kain batik sendiri ada beberapa macam jenisnya salah satunya adalah Batik Tulis Nitik. Batik Tulis Nitik merupakan salah satu ciri khas motif batik tulis yang memiliki hak kekayaan intelektual karena keunikannya yang terdapat pada kisah sejarahnya.

Batik Tulis Nitik merupakan kain batik yang memiliki motif nitik, Nitik merupakan motif batik yang tersusun dari ribuan titik-titik selain itu mempunyai ragam hias ceplokan yang tersusun atas garis-garis halus, balok-balok kecil dan segi empat, dalam pembuatan batik tulis nitik itu sendiri menggunakan canting khusus yaitu canting cawang.

Di kutip dari laman resmi Wikipedia yang membedakan canting cawang dengan canting lainnya ialah pada ujung canting dibelah menjadi 4 sehingga hasil goresannya berupa garis bukan titik, garis-garis yang terukir dari malam yang keluar menghasilkan batik yang memiliki ciri khas yaitu Nitik.

Asal Batik Tulis Nitik ini dari Kembangsongo Desa Trimulyo, Jetis, Bantul, Yogyakarta, di Desa tersebut merupakan area Sentra Batik Nitik terbanyak yang ada di Yogyakarta.

"Di era sekarang banyak masyarakat yang kurang mengetahui tentang Batik Nitik, hanya beberapa orang saja yang mengetahui Motif Nitik ini, dan para pembatiknya pun sekarang juga sudah mulai berkurang oleh karena itu kita sebagai penerus generasi bangsa perlu mencintai produk Batik Nitik ini dan belajar membatik, agar nantinya kita sebagai generasi muda dapat melestarikan Batik Nitik yang hanya dibuat di Daerah Jogja." Kata Sintya Kartika Dewi, mahasiswi Fakutas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Biasanya Batik Nitik ini dijadikan buah tangan atau oleh-oleh khas jogja karena motifnya yang unik dan hanya diproduksi di Yogyakarta saja. Oleh dari itu ada beberapa wisatawan yang mencari Batik Nitik ini.

Salah Satu Penerus generasi pembatik nitik tersebut berasal dari Desa Kali Nongko, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul yang di dirikan oleh Fitri Hafifah, Pendiri dari Batik Wundri.

Beliau mendirikan usahanya dari tahun 2015 batik yang di buat adalah Batik Nitik dengan segala motif, dari tahun ke tahun Fitri melakukan perubahan atau inovasi dalam membuat Motif Batik Nitik.

"Seperti memodifikasi warnanya yang semula hanya coklat kehitaman sekarang ada yang berwarna, merah, ungu, biru, pink dan warna-warna alami lainnya. Dalam melakukan perubahan warna batik Nitik ini bertujuan untuk mengantisipasi rasa bosan para konsumen sekaligus agar terkesan lebih modern." Kata Fitri Hafifah.

Tidak hanya itu saja agar Batik Nitik ini lebih digemari masyarakat, Fitri juga menambahkan motif-motif lain kedalam Motif Nitik ini seperti motif bunga atau motif burung, agar terkesan lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman.

Fitri melakukan perubahan-perubahan kedalam motif batik nitik yang di buat karena ingin mengajak para generasi muda untuk menggunakan batik nitik dalam berpakaian sehari-hari ataupun beraktivitas diluar.

"Maka Kita sebagai generasi muda perlu mengembangkan dan melestarikan Batik Nitik Khas Jogja ini, agar tidak hilang dan tidak diambil oleh negara lain. Hendaknya kita bangga dengan adanya warisan budaya bangsa Indonesia yang kaya dengan kain batik beserta motif-motifnya."

Penulis : Sintya Kartika Dewi [Fakutas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa]

RELATED NEWS